MuhammadiyahLamongan.com – Pimpinan Cabang Aisyiyah Wilayah kerja I (PCA Wilker I) PCA Lamongan, PCA Deket, PCA Glagah melaksanakan Baitul Arqom pada Sabtu-Ahad 3-4 Agustus 2024 berlokasi di Hall Asy Syifa Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
Kegiatan yang bertema “Penguatan Kepemimpinan Aisyiyah untuk Mewujudkan Perempuan Berkemajuan” ini diikuti 127 peserta.
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan Hj Diyana Mufidati SAg SPd menekankan pentingnya perkaderan Baitul Arqom.
“Baitul Arqom merupakan ringkasan dari Darul Arqom. Darul Arqom yang idealnya dilaksanakan menginap lebih dari semalam, diringkas menjadi baitul Arqom cukup menginap semalam”, tutur Diyana panggilan akrabnya.
” Karena ibu-ibu kalau meninggalkan rumah lebih dari semalam, bahaya”, kelakar Diyana disambut gelak tawa peserta Baitul Arqom.
Diyana mengakui memenuhi keinginan beberapa cabang yang ingin melaksanakan Baitul Arqom di luar kota.
“Minta di luar kota karena mau healing. Ada yang karena mau menikmati view (baca: pemandangan) yang indah”, tutur Diyana dengan senyuman khasnya yang kharismatik.
Diyana mengingatkan dalam kegiatan ini semua sama sebagai peserta, meski ada yang berlatar belakang ketua.
“Struktural itu kan fungsinya untuk mengelola organisasi, disini semua kedudukannya sama. Nanti saat makan saat mandi semua antri dengan tertib”.
Baitul Arqom wajib dilaksanakan setiap periode kepemimpinan, setelah pelaksanaan musycab di cabang masing-masing.
Diyana juga mengingatkan para kader Aisyiyah untuk berani berpikir kritis.
“Jadi boleh ya mengungkapkan pendapat”, tutur ketua PDA Lamongan periode 2022-2027 ini.
Diyana yang pernah memimpin PDNA Lamongan dua periode ini mencontohkan, belum lama ini ia memberi masukan pada pusat mengenai tanggal pelaksanaan peringatan Milad Aisyiyah.
Milad Aisyiyah pada tahun ini diperingati Pimpinan Pusat dengan mengambil bulan Miladiyah yaitu Mei. Kegiatan dilaksanakan berturut-turut Mei Juni Juli.
“Saya menyayangkan pengambilan keputusan ini karena menyalahi filosofi Milad penanggalan Hijriyah bulan Rajab”.
Aisyiyah didirikan 19 Mei 1917 bertepatan 27 Rajab 1335 H. Bulan Rajab mengandung filosofi dengan makna mendalam dimana semua tindakan kita warga Aisyiyah harus bermuara pada aktivitas utama menegakkan sholat.
“Karena bulan Rajab ada peristiwa apa? ”
“Isra’ mi’raj. Perintah melaksanakan sholat”, sahut peserta Baitul Arqam.
Menurut Diyana jika pelaksanaan peringatan Milad Aisyiyah mengambil bulan penanggalan Hijriyah maka dilaksanakan berturut-turut bulan Rajab Sya’ban Ramadhan.
“Kembalikan niat mulia para pendahulu para pendiri”, harap Diyana.
Penulis : Yunia Zahrotin Nisa, Editor : Ma’in