Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Inilah Muhammadiyah, Menurut Nahdlatul Ulama

MuhammadiyahLamongan.Com- Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Surakarta yang dilaksanakan, Jumat-Ahad (18-20/11/2022) turut dimeriahkan oleh Mata Najwa.

Mata Najwa Spesial Muktamar ini berkolaborasi dengan Muktamar Talk yang dihadiri ribuan penonton anak muda yang datang dari berbagai daerah. Kegitan ini bertempat di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (10/11/2022).

Acara yang dipandu oleh Jurnalis Senoir Najwa Shihab ini, menghadirkan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti dan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa.

Di awal, Najwa Shihab memberikan pertanyaan kepada Zulfa Mustofa tentang Muhammadiyah itu apa?,

Kemudian Wakil ketua umum PBNU ini mengatakan, Muhammadiyah itu kalau diibaratkan barang, seperti barang yang sangat keren. Organisasi yang sangat keren.

“Apalagi pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dan pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari pernah berguru dan belajar bersama kepada ulama’ yang sama, yaitu KH Sholeh Darat yang merupakan ulama besar yang lahir di Jepara pada tahun 1820.

Lalu keduanya pernah sama-sama belajar di Mekkah, dan belakar kepada ulama’ besar kita dari Banten yaitu Asy-Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi al-Bantani at-Tanari asy-Syafi’i atau lebih dikenal Syekh Nawawi al-Bantani.

“Maka, saya menulis satu kitab tentang Syekh Nawawi al-Bantani dan di dalamnya saya tuliskan sebuah syair,” katanya.

Bunyinya yakni, Muhammadiyah adalah organisasi yang didirikan oleh dua murid ulama’ besar, baik KH Sholeh Darat maupun Syekh Nawawi al-Bantani, yakni KH Ahmad Dahlan.

Sementara itu, kata Zulfa Mustofa, Nahdotul Ulama’ didirikan oleh dua murid ulama’ besar, baik KH Sholeh Darat maupun Syekh Nawawi al-Bantani, yakni KH Hasyim Asy’ari.

“Kedua organisasi ini, menjadi organisasi terbesar di negara ini. Hanya saja Muhammadiyah didirikan lebih dulu daripada Nahdotul Ulama,” tuturnya.

Namun, kata dia, banyak orang menganggap jamaah Nahdlatul Ulama dan pengikut Muhammadiyah itu selalu tidak rukun dan tidak kompak, padahal realitanya di masyarakat, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam menjaga solidaritas keislaman sangat kompak dan saling merawat kebhinekaan.

“Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi kemasyarakatan, sosial, budaya dan keagamaan yang konsen dalam dakwah sehingga memiliki kesamaan dalam membangun Indonesia,” ujarnya.

Maka, “bagi Nahdotul Ulama, Muhammadiyah adalah saudara tua kami,” pungkasnya.

Penulis: Alfain Jalaluddin Ramadlan

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Tingkatkan Pelayanan, RSM Lamongan Bersinergi Laksanakan Akreditasi

Next Post

Selama 1 Abad, Muhammadiyah Berkiprah Dalam Memajukan Kehidupan Bangsa

Read next
0
Share