MuhammadiyahLamongan.com – “Masjid Muhammadiyah makmur karena dirumat (rawat). Mari jadikan masjid sebagai rumah pertama”, begitu petuah yang disampaikan oleh ketua Majelis Tabligh PDM Lamongan, Masroin, dalam kegiatan Pembekalan Mubaligh Muhammadiyah.
Kegiatan yang dilangsungkan di Aula Stikes Muhammadiyah Lamongan, 14 Maret 2017, dihadiri 600 orang dari unsur takmir masjid, anggota majelis tabligh tingkat ranting dan cabang sedaerah Lamongan.
Ketua tabligh berpesan, bahwa mengelola masjid tidak boleh main-main, tapi harus dikelola dengan baik dan sepenuh hati agar jamaah merasa nyaman. Selain itu, masjid Muhammadiyah juga perlu memperhatikan administrasi dan publikasi kegiatan ke masyarakat, agar mereka tahu dinamika kemasjidan. Pria asal Laren ini juga menyampaikan hendaknya takmir Masjid tidak gagap dalam hal teknologi. “Manfaatkan media sosial, semisal facebook, telegram, whatsapp, bbm, dan sejenisnya sebagai sarana syiar masjid”, katanya.
Atas dasar itulah, maka Majelis Tabligh Muhammadiyah Lamongan menerbitkan buku pedoman pengelolaan masjid sebagai panduan bagi takmir masjid dan majelis tabligh.
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Sholihin Fanani, mengapresiasi langkah majelis Tabligh Lamongan mencetak ulang buku panduan ini. “Ini sebuah langkah kreatif sekaligus pendidikan literasi bagi dai”, katanya disela-sela istirahat setelah menyampaikan materi.
Sekretaris Majelis Tabligh PDM Lamongan, Mohamad Su’ud, menyampaikan bahwa buku pedoman pengelolaan masjid yang dibaru saja dilaunching, bertujuan agar dalam mengelola masjid Muhammadiyah bisa seirama dan seragam, tidak meniru masjid yang lain. “Masjid Muhammadiyah harus punya ciri khas”, tegasnya. “Target kami, tiap Cabang Muhammadiyah ada satu masjid unggulan dan teladan sebagai miniatur masjid-masjid ummat Islam yang lain”, paparnya. (Moh. Suud)