MuhammadiyahLamongan.com – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lamongan mengadakan Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan BTCLS (Basic Trauma cardiac Life Support) di Aula Balai Pengobatan Muhammadiyah Kecamatan Lamongan.
Kegiatan yang dibuka mulai Selasa (17/5) dan berlangsung hingga Jum‘at (20/5) Sore ini bekerjasama dengan tim dari Ambulans Gawat Darurat (AGD) 118 Provinsi DKI Jakarta dan RSM Lamongan.
Menurut Abdul Rohman, salah seorang dosen Stikes Muhammadiyah Lamongan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa keperawatan dalam penanganan penderita gawat darurat dan menurunkan angka kematian penderita yang mengalami kegawatdaruratan.
” Selain itu, acara ini juga dimaksudkan sebagai bekal untuk mahasiswa sebelum mengikuti program Ners selama satu tahun di rumah sakit – rumah sakit wilayah Lamongan dan sekitarnya.” Jelas Abdul Rohman.
Dalam pelaksanaan pelatihan ini, Ahmad Satori, narasumber AGD 118 Jakarta menegaskan bahwa pelatihan ini akan menjadi pengalaman bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan dan bekal dalam mengarungi dunia kerja. ” Pelatihan ini juga memberikan pengetahuan dasar dalam penanggulangan pasien gawat darurat untuk pasien trauma dan gagal jantung,”ujarnya. Pelatihan ini juga menghadirkan narasumber dokter spesialis dan perawat yang kompeten dalam penanganan kegawatdaruratan nasional
Pelatihan sendiri dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama di isi oleh 40 peserta dan berlangsung selama empat hari terhitung sejak tanggal 17 hingga 20 Mei. Sedangkan untuk gelombang dua dimulai hari Sabtu- Rabu tanggal 21-25 Mei.
“ Peserta akan dibagi beberapa kelompok secara acak, sebelum dan sesudah pelatihan semua peserta akan diberikan Pre test dan post test,”ujar salah seorang instruktur. Selain itu, “sertifikat pelatihan ini dapat digunakan untuk melamar kerja di rumah sakit dan memperoleh total 4 sks, terdiri dari 3 sks dari PPNI dan 1 dari PPSDM,”lanjutnya.
Pelatihan ini menjadi upaya yang baik bagi tenaga kesehatan dalam menekan angka kematian di Rumah Sakit. ”Pelatihan ini menjadi pengalaman dan pengetahuan berharga bagi saya,” ujar Farid, peserta Pelatihan tersebut (*/irvan)