MuhammadiyahLamongan.com – “Syarat sebuah kehidupan bisa aman adalah seluruh rakyat dan anggota keluarga harus beriman. Dan iman itu tidak boleh dicampur adukan dengan kesyirikan” demikian disampaikan KHAbdul Hamid Muhanam LC, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan saat mengisi pengajian rutin Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukodadi di Masjid Babunaja Ranting Talun Desa Sidogembul Kecamatan Sukodadi, Jum’at (20/5)siang.
Menurut Abdul Hamid Muhanan, banyaknya tindak kejahatan di suatu daerah dipastikan karena sebagian besar penduduknya tidak memiliki iman yang kuat. Sehingga mereka tidak memiliki kontrol untuk menahan nafsunya saat melakukan tindakan yang melanggar hukum tersebut. “ Iman yang kuat mampu menahan seseorang untuk melakukan kejahatan” terang KH Abdul Hamid Muhanan LC
Dalam mengisi pengajian Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sukodadi, Wakil Ketua PDM Lamongan ini juga memperjelas dalam islam ada beberapa tingkatan iman. “Pertama adalah golongan Muslim, yaitu orang yang beragama Islam. Golongan ini telah menerima dan mengikrarakan Islam sebagai agamanya dengan mengucapkan kalimah syahadah. Artinya, orang ini percaya sudah menerima segala kewajiban-kewajiban dan hak-hak yang telah digariskan oleh Islam” kata Abdul Hamid Muhanan menjelaskan.
Sedangkan golongan berikutnya adalah golongan Mukmin.” Mukmin adalah Seorang muslim yangmengkaji ajaran Islam sehingga meningkat ”tsaqafah” (wawasan) keislamannya. Semakin menghunjam imannya sehingga ibadah wajibnya tertib dilakukan. Dosanya semakin kecil karena disibukkan oleh peningkatan iman. Mereka telah punya sifat-sifat tersendiri, diantaranya dikala disebut nama Allah bergetarlah hatinya, saat dibacakan ayat-ayat Allah bertambah keimanannya” urai Ketua Majelis Tabliq PDM Lamongan ini.Mukmin lebih cepat masuk syurga daripada muslim karena yaitu menegakkan shalat dan membayarkan zakat.
Golongan selanjut adalah Muhsin, yaitu orang yang kualitas imannya semakin baik dengan banyaknya berbuat kebajikan. Tidak hanya yang wajib-wajib saja tetapi amal-amal sunnah sudah jadi kesukaannya seperti shalat rawatib, shalat dhuha, qiyamul lail, puasa sunnah dan infaq yang dimotivasi hanya mencari ridha Allah. Perbuatan dosa muhsin sangat minim sekali, sebab mereka sibuk dengan ibadah dan peningkatan iman. Kerapian kerja dan kedisiplinan dalam menata waktu sebagai pakaiannya dalam setiap aktivitas. Muhsin lebih cepat masuk syurga daripada mukmin.
Sedangkan Muhlis adalah tingkatan yang keempat setelah menjalani berbagai training dalam kehidupan ini. Hidupnya ikhlas hanya untuk mengabdikan diri kepada Allah sebagai apapun profesi dan prestasinya. Jabatan apapun yang dia sandang; sebagai Bupati, anggota dewan, kepala bagian atau entah jabatan lainnya, tetapi dia tidak merasa tinggi dan sombong dengan itu. Sebab dia tahu bahwa semua itu adalah titipan yang akan diminta pertanggungjawabannya kelak di hadapan Allah. Atau mungkin dia seorang yang rendah sekalipun statusnya di tengah masyarakat, dengan posisi ini sedikitpun dia tidak merasa hina.
Sedangkan golongan Muttaqin merupakan level iman yang paling tinggi, artinya orang yang bertaqwa. Secara istilah adalah orang melaksanakan perintah Allah secara sempurna, dan menjauhkan perintah larangan Allah. Terang Abdul Hamid Muhanam.
Pengajian rutin yang diselenggar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah atau PCM Sukodadi ini dihadiri Pimpinan Ranting Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-cabang Sukodadi.(red/rusli)