Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

AMM Lamongan Aksi Solidaritas Meninggalnya Seorang Aktifis IMM

Longmarch AMM Lamongan menuju Polres Lamongan

muhammadiyahLamongan– Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Lamongan, terdiri dari enam Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) melakukan aksi solidaritas untuk kemanusiaan atas meninggalnya seorang aktifis IMM Randi di Kendari.

Massa gabungan dari Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IPM, IMM, Tapak Suci dan Hizbul Wathan  Lamongan menggelar aksi di Mapolres Lamongan pada Senin (30/9). Mereka diterima Kapolres Kapolres AKBP Feby DP Hutagalung.

Aksi Solidaritas  tersebut digelar  untuk menyampaiakan aspirasi empat poin tuntutan AMM Lamongan pasca terjadinya peristiwa penembakan Immawan Randy oleh oknum kepolisian.

“Kami menyampaikan empat poin tuntutan, pertama kami mendesak agar kasus ini diusut tuntas demi tegaknya hukum dan keadilan. Kedua, kami mengutuk tindakan kriminalisasi aktivis,” kata  Korlap Aksi, Zainal Abidin.

Ketiga, lanjut Zainal Abidin,  mendesak agar Kaporli meminta maaf kepada publik atas kejadian yang menewaskan Immawan Randi.

“Dan yang terakhir, jika tuntutan kami di atas tidak terpenuhi, maka Kapolri harus mundur,” tegasnya.

Dalam orasinya, wakil AMM sangat menyesalkan dan mengutuk kekerasan tindakan yang dilakukan polisi ketika menghadapi demonstrasi mahasiswa maupun masyarakat.  Seluruh perwakilan Ortom, meminta Kapolres untuk mendesak Kapolri Tito Karnavian segera mengusut tuntas pelaku penembakan di Kendari dan meminta maaf kepada publik.

 

”Perilaku represif polisi telah merusak iklim demokrasi. Sebab demonstrasi menyampaikan pendapat merupakan hak warga negara yang dijamin konstitusi,” ungkap Zaki, Ketua PDPM Lamongan.

Setelah orasi, diwakil Ketua PDPM Lamongan, M Anang Nafiuzzaki, AMM secara simbolis memberikan kartu kuning kepada kepolisian sebagai simbol peringatan atas kejadian yang menimpa Randi dan Yusuf Qardawi, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Menanggapi aksi ini, Kapolres AKBP Feby DP Hutagalung memastikan bahwa gugurnya salah satu mahasiswa di Kendari akan ditangani secara transparan oleh kepolisian.

”Kepolisian sudah membentuk tim independen, yakinlah tim independen yang melibatkan Kompolnas, bahkan Muhammadiyah Pusat telah bekerja untuk menyelidiki. Kita tunggu hasilnya bersama,”  tegas AKBP Feby DP Hutagalung.(Irvan)

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Tingkatkan Pendidikan Karyawan, RS Muhammadiyah Babat Percayakan di UMLA, ini Hasilnya

Next Post

IPM Paciran Galang Dana Untuk Warga Riau yang Dilanda Bencana Asap

Read next
0
Share