Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Guru Matsaga Sedayulawas Berdedikasi: Achmad Farich Telah Wafat

MuhammadiyahLamongan.com- Kabar duka datang dari lembaga pendidikan di MTs Muhammadiyah 3 (Matsaga) Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan dengan wafatnya Bapak Achmad Farich, S.Pd.I seorang guru yang sangat dihormati, penyabar dan dicintai oleh murid-murid serta rekan-rekannya. Selasa (23/9/2025)

Beliau meninggal dunia tepat di usia 49 tahun di Rumah Sakit Suyudi Paciran Lamongan setelah dalam kondisi mendadak kejang dan tidak sadarkan diri akibat kambuh dari riwayat penyakit yang pernah dialaminya 5 tahun yang lalu.

Ia akrab dipanggil anak-anak dengan sebutan Mr. Farich karena kompetensinya dalam mengajar bahasa inggris yang menyenangkan dan kontribusi Mr. Farich di bidang pendidikan selama ini, serta sifat-sifat baik yang dimilikinya,

Beliau juga dikenal sebagai sosok yang sabar, ramah, peduli, dan berdedikasi tinggi terhadap profesinya sebagai pendidik. Selama kurang lebih 20 tahun, Mr. Farich telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter dan intelektualitas banyak siswa di Matsaga Sedayulawas dan lembaga Perguruan Muhammadiyah di Sedayulawas sebelumnya.

Pihak sekolah dan siswa-siswi Matsaga Sedayulawas sangat terpukul dengan kepergian Mr. Farich, “Kami sangat kehilangan sosok yang luar biasa ini dengan begitu cepat. Beliau bukan hanya seorang guru, tetapi juga menjadi panutan bagi kami semua,” ujar Abdul Hamid, S.Pd. selaku kepala Matsaga Sedayulawas.

Prosesi pemakaman di Kuburan Suko Desa Sedayulawas. Keluarga besar Matsaga Sedayulawas mengajak seluruh siswa, guru, dan karyawan untuk memberikan penghormatan terakhirnya dengan ikut mensholati dan mengantarkan ke pemakamannya.

Mr. Farich sebelumnya pernah menjabat Kepala Sekolah Matsaga Sedayulawas periode 2010-2020 sudah banyak memberikan karya dan kontribusi perubahan yang luar biasa bagi lembaga pendidikan yakni kemahirannya dalam berbahasa Inggris.

Dalam kelas Mentoring, Penguasaan teknologi menelurkan absensi, media pembelajaran berbasis digital dan kewibawaannya menjadi contoh anak-anak dalam berbuat dan bersikap. Semoga dedikasi dan pengorbanannya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berbuat baik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Semoga Mr. Farich diberikan tempat yang mulia di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. (*)

Penulis M. Kholis, Editor Ma’in

24
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Perkuat Digitalisasi Kegiatan Organisasi, PCM Brondong Gelar Sosialisasi Sicara dan Simasmuh

Next Post

Pelantikan Ners dan Bidan UMLA, Janji Moral untuk Menjaga Kehormatan Profesi

Read next
0
Share