MuhammadiyahLamongan.com – Acara pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-7 Tikung diselenggarakan di gedung KPRI Lestari Tikung pada hari Ahad (23/7/2023). Para peserta yang hadir dalam acara tersebut dibuat kagum dan terpukau oleh penampilan atraksi seni Tapak Suci (TS) Putera Muhammadiyah Tikung yang begitu memukau dan menegangkan.
Atraksi seni bela diri Tapak Suci Tikung yang tampil dalam acara pra pembukaan Musycab Tikung ini diikuti oleh 10 anggota TS Tikung yang telah dipersiapkan dengan baik oleh para pelatihnya, yakni Akbar, Irul, dan Mumtaz.
Akbar, salah satu pelatih TS Tikung, menyampaikan bahwa para anggota TS yang tampil pada acara Musycab Tikung ini antara lain Azim, Deniel, Dimas, Zahra, Insan, Dirul, Pandi, Irwan, Dwi, dan Feril. Mereka memukau penonton dengan seni bela diri dan atraksi yang luar biasa.
Pada penampilan pertama, para anggota TS Tikung menunjukkan kepiawaian mereka dengan memainkan tongkat berbendera organisasi secara kompak dan serasi, membentuk koreografi yang memukau seiring dengan satu bendera yang berkibar bersamaan dengan bendera organisasi lainnya.
Tidak hanya itu, penampilan berikutnya menampilkan dua anggota TS Tikung yang berani memainkan senjata tajam dan tongkat secara individu dengan penuh ketangkasan. Para anggota TS Tikung juga menunjukkan keberanian dalam berduel dengan tangan kosong dan menggunakan senjata.
“Kami sangat bangga dengan penampilan anggota Tapak Suci Tikung pada acara Musycab Tikung kali ini. Mereka telah berlatih dengan keras dan dedikasi tinggi, dan hasilnya sungguh memuaskan,” ujar Akbar.
Penampilan atraktif dan spektakuler dari Tapak Suci Tikung ini mendapatkan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin yang terkesan dengan kepiawaian dan keberanian para anggota TS Tikung.
Acara pembukaan Musycab Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-7 Tikung ini diharapkan akan menjadi momen yang membekas bagi para peserta dan menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi seni bela diri Indonesia. (*)
Reporter Ma’in. Editor Fathan Faris Saputro.
