Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Awas, Jangan Salah Niat

MuhammadiyahLamongan.com – Dalam menebarkan dakwah Islam, sifat keikhlasan ini sangat fundamental dan menentukan keberhasilan dakwah, sebab dakwah yang disampaikan melalui hati yang ikhlas akan diterima pula oleh hati yang ikhlas, tetapi jika dakwah sudah dimotivasi oleh kepentingan-kepentingan lain, atau ambisi pribadi, maka dakwah tidak akan mencapai sasarannya. Seruan dakwah menjadi kehilangan ruhnya, tidak membekas di hati, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

Renungan itu disampaikan oleh Muhammad As’ad AB, dalam acara Pelatihan Peningkatan Kualitas Muballigh (PKM) Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pucuk, 1/4/2018.

Dalam kesempatan tersebut, anggota Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan ini, memaparkan tema Problematika Dakwah dan Solusinya.

“Hati yang tidak ikhlas akan melahirkan sikap lemah semangat jika harapan-harapan juru dakwah tidak tercapai, sifat ini disebut futhûr (kejenuhan) atau akan melahirkan sikap over-acting juru dakwah manakala didepan matanya menunggu keuntungan materi dan popularitas.,” jelasnya dengan mantap.

Kendala lain dalam berdakwah, menurut As’ad adalah hilangnya keteladanan muballigh. “Problem bangsa kita, lunturnya keteladanan dari pemimpin. Mereka lebih banyak mengumbar kata doang, daripada contoh kongkrit,” urainya.

Lalu, As’ad menyoroti perilaku elit di negeri ini yang tidak bisa menjaga lisannya, sering melontarkan kata-katar kotor. Selain itu juga budaya korupsi dan merampas yang bukan haknya masih menguat, mereka memanfaatkan aji mumpung.

Problem selanjutnya, kata Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Laren ini, sentimen kelompok masih mendominasi. “Kekuatan Islam itu dahsyat dan bisa mengantarkan menjadi bangsa yang kuat bila kekuatan ummat Islam yang diwakili pemimpin ormas bersatu dan merumuskan agenda keummatan,” harapnya.

Dibagian akhir paparan, As’ad juga menyinggung problem eksternal yaitu perang pemikiran yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak senang dengan kemajuan umat Islam, untuk mempengaruhi cara berpikir dan perilaku umat Islam. Sehingga perilaku umat Islam tidak mencerminkan dan bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. “Saat ini media-media sosial mainstream mereka kuasai,” tambah As’ad.

As’ad mengajak agar ummat Islam optimis menatap masa depan serta bersungguh-sungguh memperjuangkan Islam dengan kemampuan yang kita miliki. “InsaAllah musuh Islam akan gentar dan fajar kemenangan akan datang,” urainya menutup materi.

Pelatihan gelombang 7 ini sebagai rangkaian pembekalan yang digerakkan oleh Majelis Tabligh PDM Lamongan, diikuti oleh 70 peserta berlangsung di Aula TK ABA Kesambi, Pucuk.(Mohamad Su’ud)

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Refleksi Milad IMM ke 54, Antara Harapan dan Perubahan

Next Post

Ingin Tahu Tantangan Dakwah IMM Kedepan, ini Kata Piet Hizbullah

Read next
0
Share