MuhammadiyahLamongan.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan era sekarang itu silang sengkarut. Ada yang orang berusaha mengadu domba umat islam.
Dahnil mengatakan ada orang ingin Muhammadiyah diadu domba dengan NU atau Muhammadiyah diadu dombah dengan ormas lain. Pemuda Muhammadiyah ingin diadu domba dengan GP Ansor.
Padahal, kemarin Pemuda Muhammadiyah bareng GP Ansor membuat Apel Kebangsaan di Prambanan, ujarnya pada saat memberi pengajian Pelantikan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kedungpring, Sabtu (13/1), di Halaman Masjid Baitul Muttaqin Desa Kalen, Kecamatan Kedungpring, Lamongan.
Kegiatan bersama itu dilakukan nyatanya membuat ada pihak yang merasa kebakaran jenggot. Dosen Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini menilai ada pihak yang tidak mau kedua oraganisasi kepemudaan ini membuat kegiatan bersama.
Menurutnya, kelompok tersebut mengatakan sebab Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama dari Gerakan Pemuda Ansor menjaga gereja saat perayaan natal. Selain itu, tidak perna ikut bersama kelompoknya dalam gerakan umat islam.
Ditambahkan dia, cobak lihat di media sosial banyak yang tidak suka melihat Pemuda Muhammadiyah melakukan kegiatan bareng GP Ansor. Mamun saat kedua organisasi terlihat tidak akur banyak orang yang merasa senang.
Lebih lanjut, Dahnil mengatakan sekarang bukan lagi zamanya berdebat soal furu’iyah atau berdebat soal khilafiyah. Pasalnya, sekarang itu zamanya mencari apa yang bisa mempersatukan. Kata dia, yang mempersatukan umat itu ya perbedaan.
“Kalau kita tidak menggembirakan perbedaan itu, tapi kemudian kita lebih memilih memperbesar sebuah perbedaan maka itu sebuah mata konflik yang menyebabkan umat islam tidak akan perna bisa bersatu,” jelasnya.
Selain itu, umat islam masih mudah dipecah belah, jika ada pihak yang memcoba memuji memberi uang pada satu kelompok disisi lain satu kelompok difitnah dan dipojokan pastikan akan terjadi perpecahan umat islam, kata Dahnil.
Umat islam tidak akan kalah kalau perang melawan fisik namun umat islam sering kali kalah dengan uang. Dia menjelaskan, makanya yang menghancurkan kita itu yaitu uang.
Hari ini masih absen di republik ini yakni akhlak yang baik. Indonesia itu masih kurang orang yang merawat akhlak dengan baik sebab itu mari kita menjaga akhlak kita, pungkasnya. (rus)