MuhammadiyahL
amongan.com – “Puasa itu rahmat, jangan jadikan beban” demikian tutur Drs. Shodikin, M.Pd Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan pada kajian sholat tarawih di masjid Al Mujahiddin Kecamatan. Sukorame Lamongan, Jum’at (10/6) malam.
Menurut Drs. Shodikin, M.Pd rahmat itu terletak pada penyucian jiwa kita pada setiap waktu, misalnya kita shalat sehari lima kali, itu merupakan rahmat yang diberikan oleh Allah kepada kita, sebagai penghapus dosa
Perumpamaan orang yang melakukan shalat itu seperti air sungai mengalir melimpah didepan pintu rumah diantara kalian, dan orang yang shalat itu mandi sehari lima kali. “Maka jangan menganggap mudah perkara shalat. shalat Jum’at ke Jum’at merupakan rahmat mingguan” kata Drs. Shodikin, M.Pd
Lebih lanjut Shodikin menerangkan sedangkan bulan ramadhan adalah rahmad tahunan yang diberikan oleh Allah kepada kita. “Jadi tak perlu mengeluh dan merasa terbebani ketika kita berjumpa dengan bulan ramadhan, karena dibulan ramadhan dibukakan segala pintu maghfirah untuk dosa dosa kita. Dan mestinya kita mengucapkan rasa syukur dan Alhamdulillah masih berjumpa dibulan ramadhan. Dan kita harus ber-fastabiqul khoirat karena setiap kita pasti berdosa” terang Drs. Shodikin, M.Pd.
Setelah mengisi kajian Drs. Shodiqin, M.Pd mengunjungi dan memberi materi tentang Peta Dakwah kepada peserta Pelatihan Da’i Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Lamongan yang kebetulan juga sasaran dakwahnya di kecamatan Sukorame.
“Langkah-langkah sebelum berdakwah kita harus melakukan diagnosa atau orientasi terhadap sasaran dakwah, meliputi siapa dan apa Latar pendidikan, social, pekerjaan dan bagaimana pendalaman agamanya” terang ketua PDM Lamongan itu kepada kader IPM yang sedang mengikuti pelatihan da’i. Selain itu kita harus organisir dengan baik sehingga nanti dakwah kita bisa diterima di masyarakat, tambahnya
Drs. Shodiqin, M.Pd berharap dari pelatihan da’i terlahir mubaligh-mubaligh Muhammadiyah muda yang tangguh.”Iintinya dalam berdakwah adalah mengajak kepada yang baik dan tidak mencela” tegas Shodikin. (kontributor Aris Syahroni).
