MuhammadiyahLamongan.com –
dalam membangun peradaban bangsa. Maka Pemuda Muhammadiyah harus
mampu memerankan diri sebagai penguat dakwah Muhammadiyah.
Demikian kata H, Khusnul Aqib, S.Ag., M.M,, anggota DPRD Jawa Timur, saat memberi sambutan pada pembukaan Musywarah Cabang (Musycab) Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PC PM) Modo, di Madrasah Ibtida’iyah Muhammadiyah (MIM) Medalem, desa Medalem kecamatan Modo. kabupaten Lamongan , Minggu (10/7) siang.
Menurut H. Khusnul Aqib, S.Ag., M.M, Pemuda Muhammadiyah, hendaknya mampu mentarbiyah diri, dalam rangka menyiapkan diri sebagai kader ummat, bangsa dan persyarikatan.”Maka yang harus disiapkan oleh Pemuda Muhammadiyah adalah penataan niat yang lurus. Ini yang menjadikan dakwah aktifis menjadi kuat dan istiqomah. Jangan mudah tergerus dengan godaan. Maka perlu terus menerus memperbaharui niat” terangnya. Langka berikutnya yang harus dilakukan Pemuda Muhammadiyah yaitu memperkokoh aqidah (quwwatul aqidah).
“Sandaran utama pemuda adalah Allah. Tidak ada kekuatan yang Maha dahsyat kecuali dari Allah. Maka jangan jadikan makhluk atau kekuasaan menjadi sandaran, ia hanyalah sarana untuk dakwah ilallah” tegas Aqib, Panggilan H. Khusnul Aqib, S.Ag., M.M.
Selain itu, Pemuda Muhammadiyah juga harus menjadi solver (pemecah masalah) terhadap ketimpangan sosial, “jangan malah terbalik menjadi beban masyarakat” tambah anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Dihadapan undangan Musycab PDPM Modo tersebut, lebih jelas Khusnul Aqib, S.Ag., M.M memaparkan diantara bentuk-bentuk menjadi solver (pemecah masalah), adalah memperbanyak amal sholeh, baik individu maupun secara jama’a.”Berbuat amal sholeh termasuk bagian penting untuk memberikan nilai positif di tengah tengah tengah masyarakat.
Selain itu harus selaku mencari jalan keluar di setiap persoalaan,
termasuk dalam meningkatkan perekonomian dan mengambil peran strategis untuk kemajuan persyarikatan” tegas.
Sementara itu Ali Shodiqin, Ketua PCM Modo, dalam sambutanya berharap pemuda Muhammadiyah semakin meningkatkan ghiroh dalam berjuang. Karena pemuda adalah kader lapis kedua.
“Apalagi perkembangan Muhammadiyah di Modo semakjn hari semakin berkembang, baik kuantitas dan kualitas. Maka dibutuhkan kader masa depan yang militant” kata Ali Shodiqin serius. Musycab PCPM Modo ke 5 tersebut dihadiri beberapa tokoh muhammadiyah dan Ortom tingkat cabang dan organisasi massa di kecamatan modo serta 13 Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) secabang Modo. (M.
Su’ud)