MuhammadiyahLamongan.com – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs H. Shodikin, M.Pd menyampaikan banyak pesan kepada para Jamaah Calon Haji (JCH) KBIH Labbaik RS Muhammadiyah Lamongan. Pesan itu disampaikan sebelum melepas keberangkatan mereka di parkir timur RS Muhammadiyah Lamongan, Sabtu (3/6/2023).
“Kami mohon haji ini benar-benar diniati untuk ibadah,” pesan Drs H. Shodikin kepada para jamaah calon haji di bawah bimbingan KBIH Labbaik RSML.
Pesan itu disampaikan karena orang nomor satu PDM Lamongan ini menyadari bahwa selama di perjalanan hingga tiba di tanah suci, para jamaah haji nanti akan menemui berbagai macam warna, mulai dari jamaah dari berbagai manca negara yang berbeda, hingga menu makanan yang pasti akan berbeda di tanah air. “Makanan nopo mawon kalau sudah diniati ibadah ya bakal enak rasane (Makanan apa saja kalau sudah diniati ibadah akan enak rasanya, Red),” turur Shodiqin serius.
Selain itu, Shodiqin juga meminta para jamaah untuk terus membangun kebersamaan selama di tanah suci Makkah. Bila ada teman atau siapapun yang membutuhkan pertolongan, dirinya minta agar tidak segan-segan menolongnya. Bahkan bila ada yang butuh obat-obatan yang dibawa para jamaah, dirinya meminta tidak segan-segan memberikannya, sekalipun dari rumah obat-obatan itu memang dibawa untuk persedian dirinya sendiri.
“Ya, kita malah bersyukur, Alhamdulillah, obat-obatan kita tidak terpakai untuk diri kita sendiri, dan dipakai orang lain karena kita diberi kesehatan oleh Allah Swt,” ucap dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan kepada para jamaah bahwa inti dari kegiatan ibadah haji itu adalah pada tanggal 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah. Karena itu, dirinya berpesan pada para Jemaah utnuk focus pada hari itu dan bila ada kegiatan yang di lain hari itu karena kebetulan badan lagi tidak enak atau sakit, bisa diabaikan atau tidak dikerjakan. “Dari pada nanti dipaksakan untuk mengerjakan, tetapi kegiatan inti ibadah haji justru terbengkalai, itu malah kurang baik,” kata dia.
Lebih baik, lanjut dia, kegiatan ibadah yang tidak di tanggal 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah dinomorduakan. Bagi dia, kegiatan di luar tanggal itu memang penting, tetapi para jamaah perlu perhatikan skala prioritas mana yang seharusnya dilakukan dan tidak, sehingga para jamah haji bisa mendapat kesempurnaan haji. “Bila di sana ada sesuatu yang tidak persis seperti harapan atau keinginan kita seperti jadwal mundur, harus tetap sabar. Hati kita harus ditata untuk mengahdapis egala sesuatu di sana,” lanjut dia.
Ia juga menambahkan bahwa haji merupakan rukun Islam kelima. Jadi. Haji termasuk kegiatan Ibadan wajib bagi yang memampu, sehingga para jamaah yang diberi kemampuan melaksanakan ini perlu menjaga keberlangsungnya. Bila ada waktu kosong, dirinya berharap untuk diisi dengan kegiatan yang baik-baik seperti sholat, membaca al-Qur’an, dzikir, banyak-banyak istighfar, dan lainnya. “Jangan malah sibuk posting (selfie). Terus ibadahnya kapan kok posting terus,” tegas dia mengingatkan.
Reporter : Roudlon