MuhammadiyahLamongan.com – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 03 Panyuran Kabupaten Tuban menggelar program Darul Arqom di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran Lamongan. Kegiatan ini merupakan bagian dari momentum penting dalam upaya kenalkan pesantren kepada generasi muda.
Acara yang berlangsung selama 3 hari (25-27/3/2024) ini melibatkan 43 siswa kelas VI. Meski durasinya singkat, kegiatan Darul Arqom dianggap sebagai pesantren kilat yang memberikan pengalaman berharga bagi para peserta.
Drs. Fakhruddin AM, Mudir Pendidikan Pondok Modern, menyatakan bahwa meskipun waktu yang terbatas, ia berharap para peserta bisa merasakan atmosfer pesantren yang menyenangkan dan mendapatkan pengalaman belajar yang berkesan.
Furqon Firmansyah, M.Pd, Kepala SMP M 25 Pondok Modern yang juga sebagai ketua panitia pelaksana, menyambut kedatangan peserta dengan penuh antusiasme. Ia telah menyiapkan konsep acara yang menarik dan menyenangkan bagi para peserta yang akan segera memasuki jenjang SMP.
Acara Darul Arqom ini bertujuan untuk menyiapkan generasi yang berilmu dan Islami. Para peserta diajak untuk mengikuti kegiatan harian bulan Ramadan di pesantren, seperti tadarus, tarawih, kultum, tarhib Ramadan, olahraga, buka puasa bersama, dan berbagai game yang dipandu oleh siswa IPM SMP M 25. Selain itu, peserta juga mendapatkan materi penting tentang Adab Bergaul, Fiqih Islam, dan Kepondokan.
Chilmi Muhammad, S.Pd, selaku Kepala Sekolah MIM 03 Panyuran, menjelaskan bahwa tujuan kedatangannya ke Pondok Pesantren Modern ini adalah untuk menjalin silaturrahim, mengenalkan pesantren Muhammadiyah kepada anak-anak yang akan melanjutkan ke jenjang SMP, dan juga untuk belajar Tahfidz al-Qur’an.
“Saya berharap anak-anak nantinya akan melanjutkan sekolah di Muhammadiyah, dan kehadiran mereka di sini akan membantu mereka mengenal Muhammadiyah lebih dalam,” katanya, yang merupakan alumni santri Pondok Modern tahun 1998.
Upaya ini sejalan dengan program Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) PP Muhammadiyah yang bertujuan untuk mengenalkan pesantren Muhammadiyah kepada masyarakat. Pesantren dianggap sebagai pusat kaderisasi ulama yang mampu menjawab tantangan zaman. Dengan komitmen kuat dan kolaborasi dari seluruh pesantren Muhammadiyah, Muhammadiyah diyakini akan semakin aktif dalam pembangunan pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia. (*)
Reporter Maftuhah Hamid. Editor Fathan Faris Saputro.