Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Sa’ad Ibrahim ‘Sentil’ Bupati Lamongan

MuhammadiyahLamongan.com – Sejak awal kelahiran Muhammadiyah di Yogjakarta sebagai gerakan dakwah sosial, Kyai Ahmad Dahlan berupaya untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan, beragam cara dilakukannya baik dengan memberikan sentuhan kemanusiaan dengan mendirikan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) yang kini berubah menjadi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti di bidang pendidikan, kesehatan dan panti asuhan.

Konsep yang sama juga disampaikan Sa’ad Ibrahim Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur pada saat membuka MUSYPIMDA yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, Ahad (12/11) pagi, di Aula STIKES Muhammadiyah Lamongan. Menurutnya, di mana ada Muhammadiyah maka kemiskinan harus segera ditanggulangi begitu juga di Kabupaten Lamongan ini.

Di Kabupaten Lamongan kemiskinan masih menjadi masalah, kata Bupati Lamongan Fadeli saat memberikan sambutan MUSYPIMDA di Aula STIKES Muhammadiyah Lamongan. Pengakuan tersebut disampaikan didepan musyawirin sebab saat duduk berdampingan dengan Ketua PWM Jawa Timur, Bupati Fadeli ditanya, apa kabupaten Lamongan ini masih miskin?.

Merasa mendapatkan ‘sentilan’ halus dari Ketua PWM Jawa Timur tersebut Fadeli menjawab dengan diplomatis, tingkat kemiskinan Kabupaten Lamongan memang termasuk urutan ke 10 besar daerah termiskin di Jatim, meski begitu indeks ginirasio termasuk rendah dibandingkan daerah lainnya.

Fadeli membandingkan, dengan kota besar seperti di Surabaya dan Jakarta tingkat kesenjangan ekonomi yang sangat lebar, sementara di Kabupaten Lamongan hanya sedikit kesenjanganya, sebab itu merupakan upaya Pemerintah Daerah Lamongan dalam mengurangi kemiskinan.

Di sela-sela, sambutannya Bupati Fadeli, memanfaatkan sebagai sarana mensosialisasikan program-program pemerintah daerah yang telah berjalan sebagai bentuk menunaikan janji-janjinya selama kampanye kemarin, seperti di bidang pendidikan ada Lamongan membaca, Lamongan menghafal, gerakan 18-21 yang juga penguatan karakter di pendidikan, di bidang kesehatan kami sedang mencanangkan rumah sakit khusus untuk gangguan jiwa dan Lamongan bebas pasung.

Hingga kini, warga masuk kategori seluruhnya telah memiliki jamban, belum lagi hampir 2/3 desa telah tersedia mobil sehat sesuai janji setiap desa satu mobil sehat, tentunya sebagai upaya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, belum lagi program plesterisasi yang sampai saat ini sudah berjalan ada 45 ribu rumah dengan target akhir periode kami jangan sampai ada rumah yang belum plesteran, tidak memiliki jendela dan listrik, terang Fadeli.

Di akhir sambutannya, Bupati Lamongan juga memuji keberadaan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan sebagai RS percontohan dengan manajemen dan pelayanan terbaik sekaligus mampu mengungguli Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soegiri Lamongan, pungkasnya. (Nukman)

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Ciri Muhammadiyah : Beraksi bukan Reaksi

Next Post

Peneliti LIPI: Prediksi Potensi Pilgub Jatim 2018 Rusuh, Begini yang Harus Muhammadiyah Perankan

Read next
0
Share