MuhammadiyahLamongan.com- Imam Al-Bukhari bernama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin al-Mughirah ibn Bardizbah al-Bukhariy al-Ju’fi. Tempat tanggal lahirnya Bukhara pada Jum’at 13 Syawwal 194 Hijriah. Sedangkan wafatnya pada malam Sabtu bertepatan dengan malam Idul Fitri ketika salat Isya dan dikebumikan pada hari Idul Fitri setelah salat Zhuhur pada tahun 256 Hijriah. Ada yang meriwayatkan wafat pada 30 Ramadan 256 Hijriah dalam usia 62 tahun kurang 13 hari.
Banyak kitab yang telah dihasilkan oleh Imam Al-Bukhari. Yang magnum opusnya adalah Kitab al-Jami’ Ash Shahih. Kitab ini dinamakan oleh penyusunannya Al-Jami’al-Musnad ash-Shahih al-Mukhtashar min Umur Rasul Allah Shalla Allahu ‘alaihi wa Sallam wa Sunanihi wa Ayyamihi, yang lazim disingkat dengan Al-Jami’ ash-Shahih dan yang popular dengan sebutan Shahih al-Bukhari. Untuk kepentingan tulisan ini digunakan nama Shahih al-Bukhari.
Jumlah hadis yang dihimpun oleh Imam Al-Bukhari dari hadis hadis yang bersanad adalah 7275 hadis termasuk yang terulang sebanyak 4000 hadis tanpa pengulangan.
Nuruddin ‘Itr (2012:253) memasukkan Shahih Al-Bukhari ke dalam sumber-sumber Hadits Shahih. Bahkan ‘Itr juga menyebutkan bahwa Jami’ al-Shahih karya Imam Al-Bukhari ini adalah kitab yang disusun pertama kali yang khusus memuat hadits-hadits shahih karena Imam Al-Bukhari membedakan antara ucapan sahabat dan ucapan tabiin, dan karenanya ia tidak menyatukan keduanya dengan hadits marfuk, melainkan ia mencantumkannya sebagai judul bab.
Adapun Kitab Shahih Al-Bukhari yang digunakan sebagai sumber tulisan ini adalah bertajuk Shahih al-Bukhariy yang dieditori oleh Mahmoud Mohammed Nassar dan diterbitkan oleh Dar al-Kotob Al-ilmiyah Beirut tahun 2021 / 1443 H. kitab Shahih al-Bukhariy ini diterbitkan dalam 4 jilid.
Tafsir Alquran menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar Juz 1 diterangkan bahwa tafsir yang utama dan yang pertama dari Alquran tidak lain adalah Sunnah. Yaitu perkataan dan perbuatan Nabi saw. dan perbuatan para sahabatnya. Perbuatan sahabat-sahabatnya ini yang dikerjakan di hadapan Nabi lalu dibiarkan saja tidak dicegahnya (taqrir). Maka itulah Tafsir Alquran pertama.
Hamka sendiri merujuk pada Alquran Surat Nuh ayat 44. Dalam keterkaitan dengan pemikiran Hamka di atas, beberapa hadis Nabi Muhammad saw yang dihimpun dan diberi titel Kitab Tafsir Alquran oleh Imam Al-Bukhari ini hakikatnya juga merupakan tafsir Alquran. Memang tidak menyeluruh dalam setiap ayat Alquran yang berjumlah 6000-an lebih ayat itu. Juga tidak sedetail dengan Kitab Tafsir karya para ulama yang hadir di tengah tengah umat Islam hingga kini.
Dalam kitab Shahih Al-Bukhari terdapat Kitab Tafsir al-Qur`an. Penamaan “Kitab” dalam kitab-kitab hadis sudah menjadi kebiasaan baik. Kata al-kitab atau kitab menurut bahasa berarti himpunan atau kumpulan. Sedangkan menurut istilah, artinya nama sejumlah masalah ilmu yang mengandung beberapa bab, beberapa pasal, dan beberapa masalah penting lain menurut kebanyakannya (‘Alawi Abbas al-Maliki dan Hasan Sulaiman An-Nuri, t.t.: 29).
Kaitan dengan “kitab” ini, ada “bab”, yang yang secara etimologi berarti tempat untuk masuk dan keluar, jelasnya “pintu”. Secara terminologi berarti sebuah nama untuk himpunan sejumlah masalah ilmu, mengingat adanya munasabah (keterkaitan) tertentu di antara keduanya (‘Alawi Abbas al-Maliki dan Hasan Sulaiman An-Nuri, t.t.: 30).
Imam Al-Bukhari menghimpun hadis-hadits Nabi saw yang merupakan tafsir Alquran ini tersebar di 114 Surat dalam Al-quran. Diawali dari Surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surat An-Nas, sesuai urutan dalam Mushaf Alquran.
Namun, Imam Al-Bukhari juga memberikan penamaan lain bagi nama beberapa Surat Alquran. Misalkan Surat Al-Infithar, oleh Imam Al-Bukhari ditulis nama Surat dengan Surat Idza as-Sam`au Infatharat.
Setelah judul “Kitab Tafsir alquran” ini ada pencantuman lafad Ar-Rahman Ar-Rahim (yang kemungkinan merujuk Surat Al-Fatihah) diberi keterangan: bahwa Ar-Rahman Ar-Rahim ini merupakan dua isim (kata benda) yang berasal dari (lafad) ar-rahmah. Ar-Rahîm (الرَّحِيمُ) wa Ar-Râhim (الرَّاحِمُ) mempunyai arti satu, seperti al-‘alim (الْعَلِيمِ) dan al-‘alim (الْعَالِمِ).
Di beberapa “kitab” dan bab, Imam Al-Bukhari juga mencantumkan bab yang langung mengutip ayat Alquran. Semisal dalam Kitab al-Maghaziy terdapat bab ayat 122 Surat Ali Imran. Demikian pula, Imam Al-Bukhari menuliskan dalam Kitab al-Ath’imah pada bagian awal bab Firman Allah Ta’ala dalam Surat Al-Baqarah ayat 57. Semoga bermanfaat. Aamiin.
Penulis: Maslahul Falah, Editor: Ma’in