MuhammadiyahLamongan.com – Ini barangkali bisa jadi cermin. Umumnya, orang yang mempunyai titel kesarjaan selalu ditempel di depan atau di belakang namanya.
Nah, tidak dengan dua orang dokter RS Muhammadiyah Lamongan pasangan suami istri ini, Lilik Maftuhatul Jannah dan Anas Mahfud.
Dua dokter spesialis ini tidak satupun diantara mereka membubuhkan titel kesarjanaannya di atas kertas undangan resepsi pernikahan putrinya, Robi’atur Rosyidah dengan seorang laki – laki bernama, Afri Andiarto.
Tidak satupun diantara ribuan undangan yang disebar tertulis titel kesarjanaannya.
“Umumnya kalau orang punya titel selalu ditulis dalam setiap momen. Apalagi dokter. Nah, dua dokter alumni Unair Surabaya ini malah enggan mencantumkan di undangan pesta pernikahan anaknya,”ungkap Istiqomah, salah satu tamu undangan yang hadir diacara resepi Jumat (14/5) malam di Gedung Convention Airlangga Surabaya.
Barangkali itu bisa jadi cerminan siapapun, meski mencantumkan titel kesarjanaan juga tidak haram.
Tak hanya itu yang bisa menjadi cermin. Lilik dan Anas juga tidak menerima sumbangan dari ribuan tamu yang diundangnya.
Di pintu gerbang masuk juga tidak terpasang kotak sumbangan seperti umumnya orang punya hajatan.
Begitu para undangan masuk langsung beramah tamah dengan mempelai dan orang tua kedua belah pihak, dan setelahnya langsung dipersilakan menikmati hidangan yang ruangannya terpisah antara tamu laki – laki dan perempuan.
Penghormatan terhadap tamunya tidak hanya sebatas itu, saat undangan pulang masih diberi sovenir.
Saat bertemu penulis, tidak banyak kata yang diucapkan Lilik, dokter kelahiran Laren Kecamatan Laren ini.
Sikap Lilik Maftuhatul Jannah, putri H Ali Mahfud alamarhum, yang juga tokoh Muhammadiyah ini nampaknya bisa jadi tauladan bagi semuanya.(syauqi)
