muhammadiyahlamongan.com – Apa yang terjadi jika murid-murid taman kanak-kanak (TK) berlatih Tapak Suci? Tentu butuh ekstra-kesabaran bagi pelatihnya.
Seperti yang dialami Fathan Faris Saputro saat menjadi pelatih seni bela diri milik Muhammadiyah itu di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Muhammadiyah Solokuro, kamis (13/12).
Faris, pamggilan Fathan Faris Saputro dengan penuh kesabaran dia mengajari berbagai ‘jurus’ pada anak-anak kecil itu. Bahkan saat beberapa anak menggodanya, pelatih dengan sabuk biru dasar ini pun hanya tersenyum.
“Melatih anak-anak itu adalah pengalaman yang luar biasa. Melatih yang sudah besar itu biasa. Tapi kalau melatih anak-anak harus ekstra-sabar. Di sini melatih kesabaran pelatih juga,” ujar Faris yang juga melatih Tapak Suci di MTs dan MI Muhammadiyah Ranting solokuro, Kecamatan solokuro, Lamongan.
Dia menjelaskan, secara daya tangkap anak-anak masih menganggap latihan itu bermain belaka. “Kita tidak bisa memaksakan kepada anak-anak untuk mengikuti latihan sesuai kurikulum,” ujarnya.
Sebab, tambah Faris, mulai kelas 3 SD ke bawah masih dalam tahap permainan, fleksibilitas, dan kelincahan.
Pelatih yang juga mengajar ekskul di MTs dan MI Muhammadiyah Desa Solokuro, ini menyampaikan bahwa anak-anak TK mau mengikuti olahraga ini saja sudah bagus.
“Andaikan ada perlombaan dan mereka menang berarti suatu nilai plus,” tuturnya.
Selain Tapak Suci, ekskul lainnya di TK Muhammadiyah Solokuro adalah menggambar, menari, serta ekstra lainyal. (Bilal)