MuhammadiyahLamongan.com – Banyak ummat yang gandrung dengan da’i yang bisa melawak dan bisa membuat tertawa. Bahkan sepanjang waktunya, dai tersebut hanya materi guyon. Fenomena ini menyebabkan fungsi pengajian umum hanya sekedar untuk hiburan. Tidak ada hal yang subtansif yang bisa diambil.
Keprihatinan ini disampaikan oleh Suudi Mukron ketika menyampaikan materi dalam Pelatihan Peningkatan Kualitas Muballigh (PKM) Muhammadiyah, 24/3/2018, berlangsung di Gedung SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng.
“Dai Muhammadiyah jangan memaksakan diri untuk menjadi lucu dan jangan coba-coba untuk membuat lelucon. Yang lebih penting adalah bisa menguasai forum dan pesan yang disampaikan diserap oleh jamaah,” urai Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan ini.
Namun demikian, da’i asal Brondong ini juga berpesan agar muballigh memahami kondisi jamaah dan bisa membangkitkan suasana forum menjadi gembira dan tidak menjenuhkan. Mencairkan suasana dengan joke-joke yang mendidik, bukan gurauan yang menjurus pada ghibah dan kemaksiatan.
PKM yang dilaksanakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, diikuti 105 peserta, memasuki gelombang VI, yang meliputi Karanggeneng, Kalitengah, Sukodadi dan Turi. (Mohamad Su’ud)