MuhammadiyahLamongan.com – Menjadi pimpinan Muhammadiyah tidak cukup berbekal Tarjih, tapi harus memperkaya wawasan dengan membaca dan menelaah pendapat lain walaupun berbeda. Memahami pendapat lain mengajarkan sikap saling menghargai.
Demikain fenomena yang disampaikan oleh Syaifudin Abdillah, dalam Pelatihan Peningkatan Kualitas Muballigh Muhammadiyah (PKM), 18/3/2018, di Aula SMK Muhammadiyah 3 Ngimbang.
“Jangan sampai menjadi Mubaligh kagetan dengan hal-hal baru karena kurangnya pengetahuan,” tandas anggota Majelis Tabligh Muhammadiyah Lamongan.
Syaifudin berpesan agar mubaligh Muhammadiyah banyak membaca buku dan mendalami spesialisasi keilmuan tertentu.
“Jadikan masjid sebagai tempat berhalaqoh menambah ilmu melalui diskusi. Masak ada khotib 5 tahun teks khutbah dari buku yang sama,” tuturnya.
Pengasuh Ponpes Fatqul Quran Sukodadi ini berpesan Kegiatan PKM ini merupakan putaran ke-4, yang terdiri dari 7 cabang, antara lain Ngimbang, Modo, Sukorame, Bluluk, Kembangbahu, Mantup dan Sambeng, dihadiri 110 peserta. (Mohamad Su’ud)