MuhammadiyahLamongan.com – Ustadz Tatag Satria Praja, SPd., M.Pd menyampaikan empat pelajaran penting saat memberikan Kultum setelah dzhuhur di Masjid Ki Bagus Hadikusumo pada hari, Kamis(19/8/2021)
Kita tidak akan pernah tahu akan kehidupan kita, baik yang akan kita jalani ataupun tentang kematian, sehingga apapun yang harus kita usahakan adalah kebaikan, meskipun hanya sedikit karena yang sedikit itu belum tentu juga sedikit nilainya dihadapan Allah, dan sebaliknya belum tentu yang menurut kita besar nilainya itu besar pula nilainya dimata Allah. Ikhtiarlah, berdoalah dan bertawakallah dalam kebaikan dan kebenaran.
“Ada kisah di Zaman Rasul, dimana seorang sahabat yang buruk rupa, nasabnya tidak jelas dan juga miskin pastinya, ditanya sama Rasul SAW, mengapa tidak menikah? Beliau manjawab : “Siapa yang mau yaa Rasul?”, Rasul langsung mengajak ke seorang pemimpin muslim yang mempunyai anak perempuan yang cantik jelita untuk dinikahkan.
Ibu dari si gadis tidak setuju, tapi anak perempuannya berkata : kalau memang ini ketetapan Allah dan ketetapan Rasul apakah saya menolak? Tetapi takdir berkata lain, sebelum menikah terjadilah perang dan sahabat ini meninggal dunia dalam perang.
Saat Rasul bertanya apakah sahabat yang dimaksud meninggal? Sahabat yang lain mengatakan, tidak tahu, mengapa? Karena banyak orang mengganggap bahwa sahabat yang dimaksud bukan orang penting dan kurang bernilai dimata mereka karena keadaanya.
Maka Rasul mengatakan bahwa sahabatku itu adalah dekat denganku dan akupun dekat dengan sahabatku tersebut”, begitu bernilainya sahabat itu dimata rasul tanpa melihat keadaanya.
Pelajaran yang kita dapat dari kisah tersebut adalah :
Pertama, selalulah berbuat baik dan benar, karena kita tidak akan tahu perbuatan kita yang mana yang dinilai Allah luar biasa, karena kita tidak akan tahu perbuatan itu nilainya kecil atau besar menurut Allah, karena penilaian kita pastilah berbeda dengan penilaian Allah, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi padah hidup dan kehidupan kita kedepanya, wallahualambishawwab.
Kedua, semua manusia itu penting dan bernilai, dan jangan pernah menilai manusia dari jabatan, gelar ataupun kekayaanya, karena, sekarang ini banyak orang bergelar tapi tidak berkualitas, tapi banyak pula orang yang tidak bergelar tetapi berkualitas, (K.H. Hasan Abdullah Sahal).
Berkualitas disini tentunya dinilai bagaimana ketaqwaanya, dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat, bagaimana hubunganya dengan Allah dan bagaimana memperlakukan manusia lain.
“Saya bisa menghargai manusia lain kalau manusia lain tersebut juga menghargai saya” (Security UMLA).
Ketiga, sistem akan berjalan baik apabila saling terkait berkerjasama dan saling mendukung, karena tidak ada yang lebih penting antara mesin, rangka motor, ban, ban dan semuanya yang ada di motor.
Motor itu tidak ada kendala apapun, tapi jika businya dilepas, maka motor itu juga tidak akan pernah berfungsi atau nyala , wallahualambishawwab.
Keempat, besarkanlah pondok, maka kamu akan menjadi besar dan kayakanlah pondok maka kamu akan kaya (K.H. Imam Zarkasyi).
Bisa kita aplikasikan baik di masjid ataupun UMLA, besarkanlah Masjid dan UMLA maka kamu akan menjadi besar, kayakanlah dan makmurkanlah masjid dan UMLA, maka kamu akan kaya dan akan makmur,
Bismillah, wallahualambishawwab. Mari kita Memakmurkan Masjid, saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran,bismillah.(admin)
(Intisari Kultum setelah shalat dhuhur, Masjid Ki Bagus Hadikusumo, Universitas Muhammadiyah Lamongan)
