Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Immawati Berperan di Bulan Ramadan, Bukan Baperan

MuhammadiyahLamongan.com – Dalam upaya membangun kesadaran akan peran perempuan di berbagai aspek kehidupan, Korps Immawati Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Lamongan menyelenggarakan Kajian Immawati Season I (AFIRMASI) pada hari Jum’at, (29/3/2024). Kajian yang dilaksanakan secara daring melalui platform Google Meeting tersebut mengangkat tema Gerakan Perempuan, sebagai bagian dari komitmen Immawati PC IMM Lamongan untuk memperjuangkan peran perempuan dalam masyarakat.

Ketua Bidang Immawati PC IMM Lamongan, Nur Aini Mahmudah, menjelaskan bahwa jumlah Immawati yang cukup banyak di Lamongan menjadi salah satu faktor utama diadakannya kajian rutin ini. “Dengan banyaknya sumber daya Immawati di Lamongan, kajian rutin dapat menjadi pijakan para Immawati untuk menjadi lebih berkembang dan mumpuni,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keterwakilan dan peran perempuan di ruang publik. “Keterwakilan perempuan sangat penting, karena memang hak-hak perempuan tidak bisa diwakilkan kecuali oleh perempuan itu sendiri dengan pengalaman dan pemahaman,” katanya.

Ia berharap, dengan adanya kajian rutin korps Immawati ini, Diksuswati season selanjutnya akan menghasilkan kader-kader Immawati yang dapat menginternalisasi, mendalami, serta mempraktikkan nilai-nilai yang dibahas dalam kajian tersebut.

Kajian ini juga menghadirkan pembicara yakni Vivid Rohmaniyah, S.Kom, S.Pd, M.Pd. Dalam paparannya, ia menyoroti peta gerakan perempuan di Indonesia, isu-isu yang dihadapi perempuan, karakter perempuan yang berkemajuan, serta langkah strategis menuju peran Immawati yang lebih aktif dan berdampak. “Saatnya perempuan itu berperan, bukan baperan, karena sejatinya kita sebagai perempuan juga berhak untuk tampil di publik, bukan hanya menjadi pendamping laki-laki saja,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa urusan domestik dan siklus reproduksi tidak boleh menjadi penghalang bagi perempuan untuk berperan. “Jangan pernah takut untuk tampil di ruang publik, hanya karena kita dianggap lemah karena berada pada siklus reproduksi (menstruasi, hamil, dan menyusui),” ungkapnya. (*)

Reporter Alifatus Zahroh. Editor Fathan Faris Saputro.

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Pondok Ramadan MIM 09 Labuhan: Pemantapan Ilmu Agama dan Pembiasaan Ibadah

Next Post

PRA Sukoanyar Gelar Kajian Keputrian Bahas Sirah Shohabiyah

Read next
0
Share