MuhammadiyahLamongan.com – “Muhammadiyah sebagai gerakan yang dinamis, bila ada sebuah ranting yang vakum dan tidak bergerak, iu tandanya belum menjiwai hakekat kehadiran persyarikatan”, demikian urai Masyhudan dalam pengajian rutin yang dilaksanakan oleh pimpinan cabang muhammadiyah Modo, 6/1/2018.
Acara yang digelar di masjid Khoirul Huda Ranting Pulo, dihadiri sekitar 800 anggota. Unsur Muhammadiyah, Aisyiyah dan remaja membaur membanjiri tribun yang disiapkan panitia.
Lebih lanjut, anggota Majelis Tabligh PDM Lamongan ini mengingatkan bahwa datangnya tahun baru 2018 jangan diabaikan begitu saja. Hendaknya setiap manusia melakukan intropeksi diri, baik hubungannya dengan Sang Kholiq maupun sesama manusia.
“Ingatlah bahwa kematian akan senantiasa mengintai kita, kapan dan dimana saja”, katanya dengan serius.
Hubungannya dengan persyarikatan, pria asal desa pucuk ini menjelaskan, agar dalam berorganisasi menata niat yang lurus. Tidak mengejar keuntungan duniawi namun benar-benar ikhlas mengabdi kepada ummat.
Tepat 60 menit, Masyhudan mengakhiri ceramahnya sambil memberikan apresiasi terhadap dinamika Muhammadiyah yang ada di Modo. (Mohamad Su’ud)