muhammadiyahlamongan.com – Karya kreatif siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 2 Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan dengan membuat baju dari klobot atau kulit pembungkus Jagung menarik perhatian ribuan peserta perkemahan Ceria Pandu Athfal (CPA)di Bumi Tebluru Kecamatan Solokuro Jawa Timur.
Ide yang menggugah decak kagum dari kreatifitas yang sederhana ini juga memicu kegamuman masyarakat pengunjung saat pawai ta’aruf digelar, Jumat (14/9) kemarin.
Menurut Fathan Faris Saputro, Pembina HW MIM 2 Solokuro, ide kriatif pembuatan baju dari klobot tersebut bermula dari banyaknya tanamana Jagung sehingga limbah kulit pembungkus Jagung sangat melimpah.
“Dari sinilah kemudian seorang siswa mencoba kulit jagung atau klobot tersebut di desain menjadi baju yang kreatif. Hasilnya sangat fantatis” kata Fathan Faris Saputra.
Kemudian, lanjutnya, baju yang terbuat dari kulit jagung kering yang dibangun sedemikian rupa, bahkan bisa dipakai dipamerkan dalam pawai ta’aruf tersebut perhatian tersendiri bagi yang melihatnya, termasuk saat dipakai saat pawai ta’aruf perkemahan CPA di Tebluru.
“Karya tangan yang dipakai siswi ini menjadi perhatian bagi siapapun yang menyaksikan” ungkap Fathan Faris Saputra.
Maskot klobot menjadi daya tarik ketua Kwartir Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur, Muhammad Harun Rosyiedh.
“Kami berinisiatif mengenakan pakaian kelobot (kulit jagung, red) dan jadi maskot karena pakaian dirancang dengan memanfaatkan kulit jagung yang banyak ditanam di persawahan di Kecamatan Solokuro” terang Muhammad Harun Rosyiedh.
Bahkan ada juga masyarakat pengunjung yang menanyakan apakah sudah ada pakaian berbahan klobot jagung yang dijual.
“Pakaian ini kok bagus ya, di jual nggak, ” tanya salah satu warga kepada Fathan Faris.
Faris akan mencoba mengembangkan kreatifitas serius membina anak didiknya agar pakaian kulit jagung bisa diprodukai massal.”Syukur-syukur bisa dipasarkan,” harapnya. (MIM 2 Solokuro/ Red LIK)