MuhammadiyahLamongan.com – Suasana di Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Sukorejo terasa berbeda. Mobil elf terisi penuh dengan ibu-ibu berbatik kuning memenuhi jalanan menuju ke barat, menuju ke sebuah daerah terpencil di ujung Lamongan pada hari Sabtu (2/3/2024).
Ternyata, para ibu ‘Aisiyah ini menuju musholla Al Azhar Cangkring Bluluk. Kehadiran mereka telah dinanti oleh anak-anak Sholih-Sholihah yang merupakan anggota Lembaga Kesejahteraan Sosial ‘Aisyiyah (LKSA) Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Bluluk.
“Ada 52 anak terdaftar di LKSA PCA Bluluk ini, mereka berasal dari Bluluk, Modo, dan sebagian Ngimbang,” ujar Bu Diyana, perwakilan PCA Bluluk sekaligus ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Lamongan. “Anak-anak ini harus berjuang dalam kondisi sulit tanpa orang tua, terutama menghadapi arus kristenisasi yang kuat di daerah ini. Oleh karena itu, kami merasa terpanggil untuk membantu mereka, menjaga keimanan dan kesehatan mereka,” tambahnya.
Para ibu dari PRA Sukorejo mengadakan kegiatan Bakti Sosial di kecamatan tersebut sebagai bagian dari program GETAPAK, yang secara rutin memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. “Kami mendengar bahwa Bluluk adalah daerah yang terkena dampak kuat dari upaya pemurtadan, oleh karena itu kami merasa terpanggil untuk memberikan sedikit perhatian dan mendukung syiar Islam di sana,” ujar Hazar Falasifa, Ketua PRA Sukorejo.
Kegiatan dimulai dengan pemberian hadiah uang kepada anak-anak yang berani tampil di depan untuk menghafal Surah-surah pendek Al-Qur’an dan doa sehari-hari. Hadiah ini memberikan motivasi tambahan bagi anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Mereka melafalkan Surah An-Nashr, Al-Ikhlas, dan An-Nas, serta membacakan doa sebelum makan dan tidur.
Tidak hanya hadiah uang, 52 anak juga menerima paket sembako sebagai bagian dari kegiatan tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari program GETAPAK yang rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Selain memberikan bantuan kepada anggota PRA Sukorejo yang membutuhkan, mereka juga membantu masyarakat di daerah lain yang memerlukan bantuan. (*)
Reporter Ari Kusdiyana. Editor Fathan Faris Saputro.
