Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

MPKSDI PCM Babat Gelar Baitul Arqom untuk Karyawan AUM, Bahas Faham Agama Menurut Muhammadiyah

MuhammadiyahLamongan.com – Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat menyelenggarakan Baitul Arqom bagi karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Radho Hotel Syariah Malang, Sabtu (7/12/2024). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan tema “Transformasi Diri Menuju Karyawan AUM yang Profesional dan Berintegritas,” bertujuan memperkuat wawasan keislaman dan meningkatkan profesionalisme peserta.

Pada hari pertama, fokus utama kegiatan adalah penyampaian materi tentang “Faham Agama Menurut Manhaj Tarjih,” yang dibawakan oleh M. Nurul Humaidi, dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam presentasinya, Nurul Humaidi menjelaskan bahwa Manhaj Tarjih merupakan metode istinbath hukum Muhammadiyah yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah As-Sahihah sebagai sumber utama hukum Islam. Pendekatan ini juga memberikan ruang bagi ijtihad, termasuk qiyas, untuk menyelesaikan persoalan yang tidak tercakup secara langsung dalam nash.

“Manhaj Tarjih memastikan bahwa proses pengambilan hukum Islam tetap relevan dengan kebutuhan umat. Dalam konteks Muhammadiyah, pengambilan keputusan dilakukan melalui ijtihad jama’iy, yaitu musyawarah kolektif yang menjamin kesahihan keputusan dan menjauhkan dari dominasi pendapat individu,” jelasnya.

Nurul Humaidi juga menguraikan tiga jenis ijtihad yang diterapkan di Muhammadiyah. Ijtihad Bayani melibatkan penafsiran mendalam terhadap nash, terutama yang mengandung makna ganda. Ijtihad Burhani menggunakan pendekatan rasional berbasis data ilmiah, sedangkan Ijtihad Irfani menitikberatkan pada aspek spiritual dan intuisi. Ketiganya saling melengkapi dalam memastikan pemahaman Islam yang holistik.

Lebih jauh, ia memaparkan tiga prinsip utama dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah. Prinsip Al-Muraa’at atau konservasi menekankan pentingnya pelestarian nilai dasar wahyu melalui purifikasi ajaran Islam, terutama dalam akidah dan ibadah. Prinsip At-Tahdits atau modernisasi memastikan Islam tetap relevan dengan perkembangan zaman melalui reinterpretasi yang sesuai dengan konteks kekinian. Sedangkan prinsip Al-Ibtikar atau kreasi mendorong pengembangan pemikiran Islam yang inovatif untuk menjawab tantangan zaman tanpa melanggar syariat.

Antusiasme peserta terhadap materi yang disampaikan sangat tinggi. Salah seorang peserta menyampaikan bahwa Baitul Arqom ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana memahami agama secara mendalam dan sistematis. “Kegiatan ini menjadi pijakan penting bagi karyawan AUM untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan profesional dan sosial mereka,” tuturnya.

PCM Babat berharap melalui kegiatan ini, karyawan AUM dapat meningkatkan kualitas diri, baik secara spiritual maupun profesional. Selain memperkuat pemahaman keislaman, program ini juga dirancang untuk membentuk karyawan yang berintegritas tinggi dan mampu menjadi teladan dalam masyarakat.

Kegiatan Baitul Arqom akan berlanjut hingga hari kedua dengan rangkaian materi yang dirancang untuk memperkaya wawasan dan membangun komitmen para karyawan AUM dalam menjalankan peran mereka sesuai nilai-nilai Muhammadiyah. (*)

Reporter Aminulloh Fatkhur Roziqi. Editor Fathan Faris Saputro.

1
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Ketua PDM Kota Malang Jadi Pembicara Pertama di Kelas B Baitul Arqom Karyawan AUM PCM Babat

Next Post

PCM Babat Bahas Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah di Baitul Arqom

Read next
0
Share