Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Muhammadiyah Tetap Bijak Di Pusara Konflik

logo-muhammadiyahDihuni orang-orang sederhana jauh dari popularitas tanpa surban, atau gamis apalagi laskar pengawal dan jabatan tinggi semisal Pak Haidar, Pak Yunahar, mas Mu’thi, mas Hajri dan bapak bapak yang lain. PP MUHAMADIYAH tetap konsisten dengan spirit gerakan amar ma’ruf nahy munkar.

Jauh sebelum Indoenesia merdeka Muhammadiyah telah mendirikan rumah sakit,  panti asuhan, sekolah dan Penolong Kesengsaraan  Oemoem (PKO)  lainnya, semua dilakukan mandiri dengan cara “urunan”, sebagai wujud rahmatan lil alamien. Islam yang santun, ramah dan membawa maslahat bagi orang banyak. Spirit Al Maa’un mendasari substansi gerakan sebagai kelompok yang perduli dan suka menolong. Kesederhanaan, kebersahajaan menjadi karakteristik gerakan nyaris tanpa publikasi dan sanjung puji.

Konflik keberagamaan yang kerap terjadi menagih Muhammadiyah tetap bersikap bijak dan arif. Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan bapak Basuki Cahaya Purnama melahirkan silang kata yang amat sangat bahkan tidak jarang perbedaan bersikap telah membuat perselisihan internal yang rumit. Amien Rais, Dien, “berhadapan” dengan Buya Syafi’i dan P Haidar sebagai pemegang otoritas Muhammadiyah, drama yang sangat menarik.

Perselisihan diantara ulama-ulama Muhammadiyah tetap memikat bahkan tidak dipungkiri ada yang mencoba “memanas-manasi”  agar perselisihan diantara mereka semakin runcing, tapi sungguh saya semakin kagum, mereka dapat menahan diri dan tetap bijak bertindak hingga perselisihan yang tajam itu berakhir indah dan elegant sebuah contoh baik bagi kami di daerah.

Berbagai silang kata itu kemudian diakhiri dengan sikap “super” bijak dan “super” arif oleh PP Muhammadiyah, tidak dinafikkan  bahwa tuntutan aksi 411 sarat kepentingan dari berbagai kelompok dan aliran. Muhammadiyah  berusaha memilah dan menjernihkan agar aksi tetap Istiqomah tidak meluas. Mengakui dan mengapresiasi kerja keras para penegak hukum, dan menempatkan keadilan sebagai dasar tuntutan, mengingatkan agar setiap warga bangsa saling menghargai ajaran suci, agar orang tidak gampang berkata menyinggung perasaan beragama, menegakkan supremasi hukum pada kasus Basuki Cahaya Purnama, dan yang terpenting adalah himbauan agar umat Islam berlapang hati terhadap jalannya semua tahapan proses hukum dan tidak larut pada sikap berlebihan dan banyak membuang energi, tetapi mengarahkan pada kerja produktif dan kerja cerdas untuk kepentingan bangsa dan negara lebih luas.

Statemen PP ini seakan merangkum semua substansi yang dibincangkan Buya, Pak Amien, bang Dien, tanpa kecuali kemudian dikemas oleh Pak Haidar, .. Sungguh elok .. “. (Nurbani Yusuf)

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Muhammadiyah Dan Karakter Berprestasi

Next Post

Hidup Hidupilah Muhammadiyah dan Jangan Mencari Kehidupan di Muhammadiyah

Read next

Menu Spesial Matsama

Ma’in, S.HI Setiap tahun di masing-masing lembaga pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)…
0
Share