muhamamdiyahlamongan.com-Akhir-akhir ini Indonesia mengalami berbagai rangkaian bencana, ter-khusus gempa bumi. Akibat bencana tersebut banyak para korban dan keluarga yang terpaksa mengungsi dan hidup seadanya, sehingga tanpa bantuan dari para dermawan mereka akan sulit untuk mendapatkan makanan.
Keprihatinan terhadap nasib para saudara yang sedang terkena bencana, seperti di Lombok NTB. Kondisi tersebut menggerakkan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) untuk menurunkan surat dan menggalang dana untuk di berikan kepada saudara-saudara yang sedang terkena musibah gempa.
Memperhatikan surat instruksi untuk menggalang dana, Pimpinan Cabang (PC) IPM Paciran menghimbau kepada Pimpinan Ranting untuk ikut berperan dalam usaha penggalangan dana untuk Lombok di masing-masing ranting mereka. Diantarannya dengan mengandalkan spanduk sederhana, kardus bekas, dan peralatan lainnya para Ipmawan dan Ipmawati saling bekerja sama untuk menggalang dana. Mulai dari jalan raya, tempat pengisian umum, event-event desa, dan lain sebagainya.
Seperti ketika diadakannya event Gerak Jalan di desa Paciran, Ipmawan dan Ipmawati memanfaatkan peluang itu untuk mengumpulkan rupiah lebih banyak, sembari ikut serta melihat para peserta Gerak Jalan.
Usaha yang dilakukan dan keringat yang dikeluarkan bersama ternyata tidak sia-sia. Dana yang terkumpul sudah mencapai angka 12.430.800 Rupiah. Setelah dana terkumpul, kemudian dana di serahkan kepada Lazismu Lamongan untuk kemudian diberikan kepada korban gempa.
“Diluar dugaan dengan waktu yg sangat singkat ikatan pelajar muhammadiyah khususnya di Paciran dapat mengumpulkan uang sebanyak itu” kata ketua umum PC IPM Paciran, Muhammad Lutfi.
Ipmawan Lutfi juga berpesan agar kita bisa ikut serta dalam hal kemanusiaan, meskipun itu hanya menjadi penyalur.
“Ketika kita tidak bisa memberi minimal kita menjadi jalan bagi para dermawan untuk menyalurkan sedikit rezekinya kepada mereka yang membutuhkan” ungkapnya.
Adanya bencana seperti ini, diharapkan kader Muhammadiyah bisa lebih peka terhadap keadaan dan juga melatih para kader untuk tetap bersyukur serta beramal shaleh dengan ikhlas dan penuh penghayatan. ( Fauzul)
