MuhammadiyahLamongan.com – Sebanyak 85 orang harus merelakan model rambut yang ia pelihara selama ini untuk dipangkas. Dua petugas potong sudah menunggu kehadiran peserta. Gunting dan sisir yang ada di tangan semacam pertanda siap memotong rambut calon peserta diklat.
Prosesi potong rambut peserta Diklatsar III KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda) diselenggarakan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Lamongan Muhammadiyah dilakukan Gedung Dakwah Muhammadiyah Pucakwangi, Babat, Lamongan pada Kamis, (30/3) sore.
Hari pertama kegiatan ini, dilakukan untuk mengurus adminitrasi peserta dan medical check-up. Seluruh calon anggota KOKAM harus berambut cepak. Ini merupakan syarat yang harus mereka penuhi untuk jadi peserta Diklat.
Anas salah satu peserta mengungkapkan “tahu betul bahwa potong rambut adalah sebuah keharusan. Ia awalnya kaget tidak menduga dengan adanya prosesi potong rambut untuk peserta”.
“Awalnya saya agak ragu untuk memotong rabut yang sudah menjadi model ciri khas saya” kata Anas. Namun, pria asal Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Pucuk ini mengaku sudah mengikhlaskannya demi Kokam dan rasa cintanya terhadap Muhammadiyah.
Sementara itu, Sanuri Komandan Kokam Lamongan mengatakan semua peserta harus merelakan rambutnya dibabat habis. Pasalnya, peserta sebelum mengikuti kegiatan ini wajib potong rambut cepak agar peserta berbeda dengan yang bukan.
“Peserta akan terlihat tampil kompak mempunyai tujuan yang sama. Selain itu, itu memperlihatkan tidak ada perbedaan diantara mereka”, tambahnya.
Model gaya rambut ala militer pada umumnya orang akan melihat agar kelihatan disiplin. Namun tidak banyak yang tahu, “dari sisi kesehatan model gaya rambut ini, untuk kebersihan kulit kepala agar tetep terjaga. Ia menjelaskan, saat kegiatan out door seandainya rambut agak panjang membuat mudah berkeringat dan berketombe, mengakibatkan sering garuk-garuk kepala sehingga akan mengganggu aktifitas peserta”, Tutup Sanuri. (red)