MuhammadiyahLamongan.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak Penjelasan Danhil Azhar Soal Kreteria Memilih Gubenur dan Presiden.
Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak berharap pada warga Muhammadiyah untuk memilih pemimpin sesuai dengan yang dijarkan Islam.
Tahun 2018 adalah tahun politik yang sebentar lagi akan dihelat Pemilihan Gubenur 2018 dan Pemilihan Presiden di tahun 2019.
“Sebab itu, pilih yang sesuai ajaran Islam dalam memilih, pemimpin,” kata Dahnil pada Kajian Bareng Pemuda Muhammadiyah (Kabarmu), di Masjid Sabilillah Sugio, Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Sabtu (24/3/2018) siang.
Menurut pandangannya, pemimpin yang harus dipilih sesuai dengan tuntunan Islam harus memiliki empat sifat mulia sepertj yang dimiliki Nabi Muhammad, yaitu Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah.
Dan memilih pemimpin harus punya karakter yang kuat.
“Warga Muhammadiyah jangan sampai salah memilih pemimpin, sebab pemimpin harus punya karakter,” ungkapnya.
Ia pun mengajak kepada peserta kajian agar cerdas dalam memilih pemimpin. Karena pemimpin itu harus berkarakter jujur, punya akhlak baik, dan tidak tukang kibul.
Pilih pemimpin itu jangan tukang bohong, apapun janjinya itu harus dilaksanakan hati dan pikiranya itu kompak.
“Ucapan di awal itu harus sama dengan di akhir,” jelasnya.
Menurut Dahnil, memilih pemimpin itu harus pemberani, senjatanya itu tauhid murni, agamanya harus kuat. Dan ingat, orang yang berani itu tauhidnya kuat dan tidak mau menghambah kepada siapapun.
Orang pemberani itu tidak takut pada para cukong, yang di takuti hanya pada Allah, dan berani beramar ma’ruf nahi munkar.
Ada juga kriteriamemilih pemimpin, orangnya cerdas, tinggi ilmunya. Karena rata- rata orang pintar itu pola pikirnya sistematis.
Jika menjelaskan kepada masyarakat mudah difahami, pintar membaca kondisi sosial agar dalam membuat kebijakan bisa solutif.
Dahnil mengurai, berpolitik itu dalam rangka menjaga agama dan mensiasati dunia, tapi ingat siasat itu gunakan untuk menjaga agama.
“Bukan sebaliknya agama malah digukan untuk kepentingan politik,” ungkapnya.
Ia mengajak bersama sama di tahun politik ini digunakan dalam rangka memilih pemimpin untuk menjaga Islam dan mensiasati dunia.(rus)