MuhammadiyahLamongan.com – Manta Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, M. Amien Rais memberikan pencerahan pada peserta peringatan Milad Muhammadiyah 105 M yang digelar Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sumur Gayam. Dalam kajianya Amien kembali singgung pemerintahan sekarang.
“Garuda dicaplok naga yang artinya garuda dimakan naga,” kutip Amien dari bait puisi yang diciptakan M. Dawam Sholeh pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Paciran pada saat memberikan tausiyahnya, Ahad (10/12) di Halaman Masjid At Taqwa Sumur Gayam, Kecamatan Paciran, Lamongan.
“Garudanya gendeng bisa dicaplok naga karena garuda mampu terbang tinggi sedangkan naga hidupnya hanya di darat. Sekarang garuda lumpuh seperti emprit maka naga dengan mudah makan garuda yang sedang sakit-sakitan, kurus dan kudisan sehingga tak berkutik melawan naga,” imbuhnya.
Kemudian Amien melanjut baca bait puisi selanjutnya ” Garuda tak lagi berjaya berkuasa. Pasalnya, garuda sebagai simbol negara setiap gambarnya terpampang di kantor perintahan desa, kecamatan, kabupaten hingga di tempat Presiden Jokowi mesti ada fotonya”.
Adanya kelemahan bangsa ini disebabkan gambar garuda itu kepalanya noleh ke kiri “mestinya gambar kepala garuda itu harus menghadap kedepan biar kelihatan seperti petarung, kalau noleh itu kurang berani bertarung, itu kata orang yang tidak punya kerjaan, bagi saya itu jangan diubah karena itu warisan nenek moyang kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tokoh reformasi ini meneruskan membaca bait puisi selanjutnya banteng sang penjagapun sujud pada naga. Menurutnya, jadi bateng ini jangan dikaitkan dengan PDIP karena Bung Tomo pada saat menggerakan melawan tentara sekutu, Dia mengatakan banteng banteng tidak mungkin kalah dengan Inggris pekok dan sekutunya.
Istilah garuda, banteng menujukan hubunganya dengan naga memang betul kata Pak Dawam banteng sang penjagapun sujud kepada naga. Dia menjelaskan, kita ini orang Indonesia Pemudanya, Mahasiswanya, Dosenya, Wartawanya dan juga mungkin Ulamanya Sudah bersimpuh dengan kekuatan aseng dan asing, katanya.
Amien, menilai sekarang dunia islam itu sangat lemah, mereka dianggap non muslim yang anti islam sudah tidak ada apa apanya. Donald Trump secara sepihak dengan sembrono memindah Ibukota Tel Aviv pindah ke Jerusalem kota suci umat islam setelah Mekkah dan Madinah.
Dia juga, membeberkan cerita dari temanya seorang bisnisman pengusaha sukses yang mempunyai teman para aseng. Ia bilang, semua orang aseng mengangap orang indonesia itu bodoh semuanya.
Sebenarnya kita ini melihat kenyataanya sama tapi kesimpulanya berbeda, saya melihat kekuasaan ini berbahaya karena membiarkan tenaga kerja luar negeri ratusan ribu melanda indonesia, 70% tanah DKI dikuasai mereka bahkan hampir semua bidang nasional sudah dikangkangi oleh mereka. Sedangkan dari umat islam sendiri ada yang ingin mengajak mendukung kekuasaan, tukas Amien.
Sedangkan, tambang emas terbesar di muka bumi ini yang ada di Papua dan seluruh sumber daya alam dikuasai oleh asing bahkan banyak warga yang masih hidup perlu dikasihani itu tidak terlihat oleh mereka yang ingin mendukung kekuasaan.
Amien mengajak umat islam agar bersama sama untuk mengalih belanjanya pada toko toko yang dimiliki oleh umat islam sendiri. Meski hal tersebut masih sebatas teori andai kata uang yang keluar dari kantong umat harus masuk lagi kekantong umat mungkin ini nantinya bisa menjadi masa depan kita, tutupnya. (red)