MuhammadiyahLamongan.com – Anak merupakan titipan Allah, sehingga bagaimanapun dan berapapun yang sudah diberikan Allah itu harus kita syukuri. Demikian kata Dra Hj Siti Dalilah Candrawati M.Ag, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur saat memberi sambutan Milad Aisyiyah di Aula PDM Jalan Lamongrejo Lamongan, Minggu (26/6) siang yang bertema Perlindungan anak dan penguatan keluarga.
Lebih jelas Dra Hj Siti Dalilah Candrawati M.Ag menjelaskan anak dalam Islam dikenal dengan istilah “walad”, “dzurriyah” yg artinya keturunan. Anak merupakan titipan Allah sehingga nanti di akhirat akan diminta pertanggungjawabannya.
“Kita diwanti-wanti untuk berhati-hati terhadap anak. Jika meninggalkan generasi, tinggalkan generasi yang baik. Generasi yang tidak seharusnya kita tinggalakan adalah nutrisi fisiknya lemah, tauhidnya lemah, nutrisi psikisnya lemah dan yang lemah amalan agamanya” jelas Dra Hj Siti Dalilah Candrawati M.Ag dihadapan Aisyiyah Lamongan.
Dalam Milad Aiyiyah tahun ini, Dra Hj Siti Dalilah Candrawati M.Ag berharap agar Asyiyah terus berjuang untuk membela kesucian Islam. “ Pesan KH Ahmad Dahlan, agar urusan dapur tidak menjadi penghalang untuk berjuang” harapnya.
Menurut Dra Hj Siti Dalilah Candrawati M.Ag, pesan perjuangan KH. Ahmad Dahlan diantaranya prjuangan hendaknya disertai dengan keikhlasan hati, jangan minta disanjung puji. Perjuangan harus penuh keikhlasan.
“Jangan membuat alasan yang tidak dianjurkan agama untuk menghindari tugas. Bulatkan tekad untuk membela kesucian agama Allah” jelas Pimpinan PWA Jawa Timur tersebut.
Dra Hj Siti Dalilah Candrawati M.Ag mengurai ciri-ciri organisasi Islam berkemajuan tauhidnya kuat, berilmu, termasuk memahami IT. Rajin beramal, toleran, bersinergi dan menjaga persaudaraan dan persatuan kawan seperjuangan.
Dalam milad yang bertema Perlindungan anak dan penguatan keluarga di Aula PDM Lamongan tersebut juga ada Deklarasi Gerakan Aisyiyah Cinta Anak Dan Perlindungan Hak Anak tersebut dihadiri 275 peserta terdiri dari Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Aisyiyah se-Lamongan. (Aniswatin)