MuhammadiyahLamongan.com – Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) berlangsung selama 2 hari, 10-11 Pebruari 2017. Peserta yang khusus melibatkan kelas XII ini khusus menekankan pengenalan kepada Sang Kholiq.
Kegiatan rutin tri wulan ini merupakan program kerja Al Islam Kemuhammadiyahan yang bertujuan memberikan pemantapan materi aqidah dan ibadah.
39 peserta mabit mengikuti serangkaian acara mulai dari tadarrus, kajian ayat, sholat tahajjud dan pendalamn materi.
“Bersiaplah wahai pemuda untuk memasuki zaman yg penuh fitnah”, pesan Abdullah Sholeh dalam kajian materi (Jumat, 10/2/2017).
Aktifis dakwah asal Mojokerto ini menguraikan pentingnya menjaga suplemen rohani.
Menjaga suplemen fisik lebih mudah, karena hanya membutuhkan kebutuhan makan pokok 3 kali, tapi menjaga ruhani non stop 24 jam. Sedikit saja lengah maka bisa berakibat fatal dalam kehidupan bahkan bisa rugi dunia akhirat.
Lebih lanjut pria yang juga menggeluti dunia bisnis ini menyampaikan bahwa seorang remaja harus memegang teguh syahadat.
Seorang muslim yang sudah berikrar syahadat berarti sudah menyadari konsekwensi yang ditimbulkan.
Bersyahadat yang benar berarti mampu mempertahankan diri dalam kondisi apapun dan di manapun.
Jiwa yang bersyahadat tidak takut resiko, walau dalam kesendirian. Tidak takut dikucilkan.
Jiwa yang bersyahadat selalu berorientasi masa depan bukan berfikir praktis yang bersifat materi duniawi.
“Kalian para lulusan Mabit, harus mempunyai keunggulan diri di atas rata-rata”, pinta Sholeh.
Waka Al-Islam Kemuhammadiyahan, Erva Rachmawati menuturkan bahwa kegiatan mabit merupakan program wajib yang harus dilalui oleh semua siswa di tiap jenjang. “saat ini memang khusus untuk kelas tiga, untuk memberikan bekal setelah lulus nanti”, tuturnya. (Moh. Suud)
