MuhammadiyahLamongan.com –Desiran ombak yang tenang dengan semilir angin sore menemani kegiatan tadarus senja kegiatan Darul Arqam Dasar (DAD) Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Allende Universitas Muhammadiyah Surabaya, di Mts Muhammadiyah 08 Sidokelar Paciran, Kamis (11/3/2022).
ketua PK IMM Allende Universitas Muhammadiyah Surabaya Salsa Wida Nabilah mengatakan, di mana tadarus senja dikonsep sedemikian rapi oleh Immawan Dendi selaku instruktur dalam acara Darul Arqam Dasar ini, dengan memberikan secarik kertas yang berisi tulisan motivasi hidup dan mendengarkan musik budi doremi-melukis senja melalui headset tanpa ada suara apapun yang mengganggu selain suara lantunan music yang terdengar ditelinga memberi makna yang begitu dalam.
“Untuk ukhuwah antar kader dengan kegiatan tadabur yang seru dan khusyuk juga sebagai muhasabah diri dengan mengingat Allah, mengingat dan merenungkan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat selama hidup,” tutur beliau.
Secara psikologis, kegiatan ini dapat menjadi salah satu terapi melalui lirik dalam music yang didengarkan mampu merelaksasi pikiran agar tenang, memberikan semangat dalam hidup . Yang kemudian berlanjut masing-masing kader menuliskan di sebuah kertas harapan dan doa yang terbaik untuk diri sendiri di masa depan setelah itu dilipat menjadi bentuk pesawat dan memejamkan mata sejenak untuk berdoa lalu diterbangkan secara bersamaan ke atas.
“Dibalik konsep itu memuat harapan agar mimpi dan doa yang telah ditulis dapat terbang setinggi langit, dengan usaha dan proses perjalanan hidup nanti nya yang akan membawa kita menuju mimpi itu. Salah satu nya di IMM Allende ini lah sebagai wadah kita untuk belajar berfastabiqul khairot dan berproses sebagaimana sesuai dengan ajaran agama Islam yang insyaallah disetiap perjalanan hidup yang kita lalui akan dipermudah oleh Allah untuk menuju kesuksesan di masa depan,” ujarnya.
Sedangkan menurut Azalia Nafisah peserta DAD mengatakan, “Hikmah tadarus senja ini lebih ke merenung ternyata detik di setiap waktu itu berharga sekali, karena buat diri sendiri sekarang sudah lupa kalau punya tubuh yang ternyata butuh untuk di istirahat sejenak dan adanya tadarus senja ini jadi paham kalau memang semua yang ada pada hamba Allah itu memang udah ada jalannya masing masing-masing, waktu itu berharga semua ciptaan Allah itu indah dan harus disyukuri dan dijaga karena mungkin bisa aja waktu yg kita sia-sia kan itu adalah waktu yang paling berharga,” ujarnya.
Sedangkan menurut Gandya Garjita peserta DAD menuturkan, “Menikmati banget dengan adanya tadarus senja ini, Aku juga tipe orang yang mensyukuri ciptaan tuhan dengan cara menikmatinya,” pungkasnya. (Fathan Faris Saputro)