Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Hoax di Indonesia, Bisa Dibuat Untuk Mendapat Penghasilan

MuhammadiyahLamongan.com – Seratus tahun kedepan anak dan cucu kita bisa forensik di sosial media (sosmed) yang kita gunakan sekarang. Kita ngetik di group WhatsApp tidak bisa dihapus kalaupun menghapus itu di tampilan sendiri itulah yang dinamakan jejak keabadian.

Jangan anggap di sosmed itu benar semua hal itu disampaikan Moh Kholid AS saat Seminar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang digelar Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Lamongan, Kamis (11/5) siang. Bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lamongan

Menurut, Kholid sapaan akrab Moh Kholid AS selaku Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur “Munculnya fiqih informasi Muhammadiyah orang sudah mulai cerdas dalam menerima informasi”.

“Berita bohong/hoax di Indonesia bisa dibuat untuk mendapat penghasilan. Berita tidak jelas sumbernya di Indonesia orang mudah sekali langsung di share ibarat seperti orang meludah saja”, paparnya.

Lebih lanjut, Kholid menambahkan ketika mendapat informasi di media sosial dikroscek dulu. Pasalnya, kita harus sekektif apakah ini sudah termasuk berita benar atau hoax.

Dia berharap kepada peserta yang hadir, kita dalam menggunakan media sosial harus berhati-hati dan bertanggung jawab segala sesuatu yang kita share ke publik.

“Mari kita mengikuti kode etik saat menggunakan media sosial, karena etika itu penting sekali. Kita gunakan media sosial untuk sesuatu yang bermanfaat”, tutupnya. (red)

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Sekedar Iseng di Sosmed Bisa Berbuah Pidana

Next Post

Fenomena Unik Kader Muhammadiyah di harapkan jadi Perangkat Desa Oleh Kepala Desa

Read next
0
Share