MuhammadiyahLamongan.com – Melalui peran dari pihak kepolisian akhirnya keluarga NT pelaku pengejaran pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Karang Asem Paciran dipertemukan dengan korbanya, KH Abdul Hakam Mubarok atau Kyai Barok yang didampingi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Shodikin, di Polres Lamongan, Rabu (21/2).
Kedatangan orang tua NT tersebut juga didampingi adiknya NT dan Kepala Dusun tempat NT tinggal di Cirebon.
“Sudah lebih dari empat tahun anak saya ini meninggalkan rumah di Cirebon” kata Sriana, Ibu kandung NT, Rabu (21/2) sesaat setelah tiba di Polres Lamongan,
Sriana juga menjelaskan, sejak kecil NT memang sudah sakit kejang-kejang atau step. Namun kami belum pernah memeriksakan ke rumah sakit atau ke dokter
“Dan setelah diberitahu oleh bapak polisi dan ditunjukan fotonya, baru ngerti kalau anak kami berada di sini. Dan kalau diperbolehkan akan saya pulang ke Cirebon mengingat ia mengalami gangguan kejiwaan” ungkapnya.
Usai pertemuan di Polres Lamongan tersebut, kedua orang tua NT dan KH Hakam Mubarok, korban oengejaran dan juga pengurus PD Muhammadiyah Lamongan bersama Kapolres Lamongan kemudian ke Surabaya untuk dipertemukan NT di Surabaya.
Seperti diketahui setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku pengejaran terhadap KH Abdul Hakam Mubarok hingga terjatuh pada Minggu (18/2) kemarin mulai terungkap indentitasnya.
“Identitas pelaku tersebut berinial NT, warga Kecamatan Lemahbang Kulon, Kabupaten Cirebon. Dan sesuai dengan hasil koordinasi Polres Lamongan dengan Polres Cirebon, pihak keluarga pelaku membenarkan kalau pelaku adalah orang Cirebon yang menderita gangguan jiwa dan hilang 4 tahun lalu” kata Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung, kemarin , saat berkunjung ke Kantor Pimpinan Daerah (PDM) Lamongan.
Di sisi lain, Ketua Pimpinan Daerah (PDM) Lamongan, Shodikin, mengapresiasi kinerja kepolisian yang dalam waktu singkat berhasil mengungkap indentitas pelaku kejadian yang menimpah pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Karang Asem Paciran hingga terjatuh tersebut.
Ketua PDM Lamongan ini juga berharap khususnya warga Muhammadiyah untuk tenang dan jangan terprovokasi, karena polisi sudah berhasil mengungkap identitas pelakunya. Kita serahkan saja sepenuhnya ke kepolisian untuk menangananinya. (red*)
