Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

MEBP PDM Lamongan Ajak Warga Ambil Peluang Pasar Terong

MuhammadiyahLamongan.com – Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan mengajak warga Muhammadiyah mengambil peluang pasar budidaya terong Jepang yang terbuka luas.

Hal itu disampaikan Sekretaris MEBP PDM Lamongan Ahmad Arif Rahman Saidi dalam acara Ngaji Bareng Pertanian Terong Jepang dan Melon di Desa Sendangharjo Brondong Lamongan pada Ahad 25/2/2024.

Pada kesempatan tersebut pria yang biasa dipanggil Arif itu menyampaikan bahwa acara ngaji pertanian ini memang diinisiasi oleh MEBP PDM Lamongan setelah dalam rapat majelis muncul potensi nilai ekonomi yang bisa diambil dari budidaya terong jepang dan melon yang peluang pasarnya masih cukup luas.

“Kegiatan pertanian selama ini sudah dijalankan oleh Jamaah Tani Muhammadiyah (jatam) dan Majelis Pemeberdayaan Masyarakat (MPM). Namun dari hasil diskusi kami di MEBP PDM Lamongan bahwa potensi terong jepang dan melon masih sangat luas, kebutuhan satu bulan 300 ton tapi kita hanya mampu memasok 25-30 ton sebulan. Maka kami menginisiasi kegiatan ini agar potensi itu bisa lebih maksimal diambil”, ungkap Arif.

Selanjutnya Arif menjelaskan bahwa tugas MEBP PDM Lamongan itu ada 3 hal. Pertama, MEBP melalui Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) bertugas sebagai sumber dana menghidupi gerak persyarikatan Muhammadiyah yang mana saat ini memiliki dua BUMM yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Kandang Ayam Petelur.

Kedua, MEBP berusaha menghidupi warga Muhammadiyah dalam arti perekonomian warga Muhammadiyah harus baik melalui usaha-usaha yang dijalankan sehingga kehidupan warga Muhammadiyah terus bisa memberikan manfaat ke sesama. Sedangkan yang ketiga adalah MEBP juga menghidupi seluruh lapisan masyarakat agar tingkat perekonomian semakin membaik.

Acara ngaji pertanian terong jepang dan melon yang dilakukan MEBP PDM Lamongan sub divisi pertanian ini adalah bagian dari tugas yang kedua sebagai upaya menghidupi warga Muhammadiyah melalui potensi budidaya terong jepang dan melon.

“Pada umumnya masyarakat punya kemampuan untuk menanam, namun tidak bisa menjual sehingga petani selalu dirugikan. Maka kita perlu merubah mindset Bertani secara berjamaah. Kalau volume hasil pertanian secara individu kecil, maka kalua berjamaah menjadi banyak dan itu bisa mengurangi cost biaya dan lebih menguntungkan”, pungkas Arif yang juga ketua PCM Babat ini. (Eko Hijrahyanto Erkasi)

2
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Semangat dari Kota Udang: Ketua Umum PR IPM MAM 03 Godog Ikuti PKMTM 2

Next Post

Menjalin Ukhuwah: Studi Banding DPM UMLA dan DPM UMSIDA

Read next
0
Share