MuhammadiyahLamongan.com -Muhammadiyah sebagai gerakan berwatak tadjid dan tajrid mengandung pengertian purifikasi dan reformasi yaitu pembaruan dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam ke arah keaslian dan kemurniannya sesuai dengan Al-Qur’an dan As-sunnah. Dalam pengertian pertama ini diterapkan pada bidang aqidah dan ibadah mahdah.
“ Kedua mengandung pengertian modernisasi atau dinamisasi, berkemauan dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat”. Kata Prof. Dr. KH. Saad Ibrahim MA, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur saat kajian yang dilaksanakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Solokurodi TK ABA (‘Aisyiyah Bustanul Athfal)16 Desa Takerharjo Kecamatan Solokuro Lamongan, Sabtu (28/5) siang.
Menurut Prof. Dr. KH. Saad Ibrahim, MA. Muhammadiyah itu sebagai Harakah Islamiyah atau gerakan Islam. “Tentunya sebagai gerakan itu tidak boleh diam saja, misalnya ketika sudah membuat sekolah tentunya harus berfikir bagaimana sekolah ini kedepan harus lebih maju”. tegasnya
“Kemudian Muhammadiyah harus berfikir kedepan dan berkamajuan seperti kemarin Muhammadiyah sudah melakukan Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan atau KNIB kemarin. Muhammadiyah harus berfikir 100 tahun jauh kedepan, agar bisa bermanfaat untuk kemanusiaan, umat dan bangsa. Hal itu merupakan watak islam rahmatan lil alamin” lanjut” terang Prof. Dr. KH. Saad Ibrahim, MA
Kajian yang digelar PCM Solokuro ini juga dihadiri Drs. KH. Ali Hilmy, S.Ag., MA, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, Muspika Solokuro serta utusan Pimpinan Ranting Muhammadiyah secabang Solokuro dan Pimpinan Ortom Cabang Solokuro.
Kajian Pimpinan PCM Solokuro tersebut juga dimeriahkan parade drum band dari Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 7 Takerharjo dan Madrasah Aliyah 8 Takerharjo, paduan Suara N-A Membahana, permainan instrumen musik biola dan Tari Pak Dengklek oleh MIM 3 Takerharjo. (red/rusli)