MuhammadiyahLamongan.com – Dakwah merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama. Dalam dakwah yang dicontohkan oleh Rasulullah ada 2 cara yakni dakwah secara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi.
“Namun beliau berharap dakwah yang dilakukan harus terang-terangan, tidak perlu sembunyi-sembunyi-sembunyi “ kata Drs. KH. Ali Hilmi, S.Ag.,MA, wakil ketua PDM Lamongan dalam sambutan acara pengajian yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Solokuro, di halaman TK. Aisiyah Bustanul Athfal Takerharjo, Sabtu (28/5) siang
Lebih lanjut KH. Ali Hilmi, S.Ag.,MA menambahkan, strategi sembunyi sembunyi atau terang-terangnya harus disesuaikan dengan medan atau kondisi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Maka sebagai pimpinan harus mampu memetakan, strategi apa yang akan dilakukan harus sesuai dengan wilayah dan kondisi penduduk atau warga, sehingga dakwah tersebut sesuai dengan harapan secara optimal.
Sedangkan terkait kreteria pemimpin, Kyai Ali, panggilan KH Ali Hilmi, S.Ag,MA menyebutkan sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin yang dicintai oleh bawahannya , serta pemimpin yang mencintai bawahannya. “Dan sejelek-jelek pemimpin adalah pemimpin yang dibenci bawahan serta membenci bawahannya” kata Drs. KH. Ali Hilmi, S.Ag.,MA
“Ada 2 sikap dalam memimpin, yakni sikap yang lemah lembut dan mampu menemukan titik temu jika ada permasalahan, itulah sikap yang harus dimiliki oleh pemimpin” tegas Ali, panggilan KH Ali Hilmi, S.Ag.,MA.
Sementara itu pengajian yang menghadirkan Ketua Pimpinan Wilayah Jawa Timur Prof DR. Saad Ibrahim, MA dilaksanakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Solokuro sendidi dihadiri seluruh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Cabang Solokuro beserta Organisasi Otonom .
Pengajian tersebut juga merupakan kegiatan diakhir periodesasi PCM Solokuro yang dipimpin M. Tsabit. PCM Solokuro akan melaksanakan Musycab setelah bulan Ramadhan mendatangi. “Semoga dalam Musycab Muhammadiyah solokuro mendatang akan banyak calon yang akan memimpin Muhammadiyah Cabang Solokuro” harap M. Tsabit serius (Red/Musa)