Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Melalui MASTA IMM UNISDA Mewujudkan Kepeloporan Intelektual

ikatan-mahasiswa-muhammadiyahMuhammadiyahLamongan.com – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Unisda Lamongan mengadakan acara perkaderan dalam rangka menyambut kader baru yang biasa disebut Masa Ta’aruf (MASTA). Acara ini menjadi gerbang awal bagi para kader untuk bergabung di Ikatan Mahsiswa Muhammadiyah (IMM) yang di laksanakan di Madrasah Diniyah Muhammadiyah (MADIN) Desa Bulak Sumberaji Sukodadi yang diikuti 25 peserta. Acara MASTA ini mengusung tema “Memperkuat Nilai –Nilai Ikatan Dalam Mewujudkan Mahasiswa Yang Ber Intelektual”, dengan harapan nantinya kader yang bergabung di IMM menyadari bahwa kerja-kerja pengetahuan dan intelektual yang menjadi ciri khas kader IMM. Tentunya menjadi kebutuhan bersama, karena disadari atau tidak bangsa ini mengalami kemunduran dalam hal pemikiran dan praksis moral etis. Berkaitan tema diatas. Mengambil dari salah satu Trilogi IMM yaitu intelektual, tanpa mengesampingkan yang kedua religius dan humanis.

Acara yang di laksanakan selama tiga hari tersebut mulai hari Jumat sampai dengan hari Minggu tanggal 14 – 16 Oktober 2016 di buka oleh Bapak Drs. Sucipto S.Pd.,M.M perwakilan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah. Beliau mengatakan harus ada revitalisasi perkaderan dalam rangka membentuk kader yang progresif. Beberapa poin penting yang beliau sampaikan salah satunya menjadi seorang kader IMM harus ikhlas dan tegas dalam menghadapi persoalan baik itu bersifat internal maupun eksternal, karena pada hakikatnya semua itu adalah proses untuk menjadi.

Acara MASTA yang di ikuti oleh beberapa delegasi komisariat di Lamongan mulai dari komisariat STIKES Muhammadiyah, Unisla dan Unisda yang cukup membakar semangat juang ketua komisariat IMM Unisda immawan Andi Rois Jalil. Dalam sambutanya beliau mengatakan menjadi seorang kader IMM harus siap bertarung dan kompeten dalam segala bidang apalagi dalam menyikapi isu – isu global. Ini menjadi tanggung jawab seorang kader tegas Andi Rois Jalil.

Berbicara terkait MASTA, berbicara bagaimana mempersatukan kekuatan batin atau emosional yang mewujud dalam sebuah ikatan. Sehingga dalam proses kedepan kader baru yang masuk IMM mempunyai paradigma dan cita visi misi yang sama dalam berjuang di IMM. Meminjam istilah dari seorang pemikir Yunani yakni Socrates “ Hidup Yang Tidak Pernah Di Refleksikan Adalah Hidup Yang Tidak Pantas Di Jalani ”. Saya kira cocok untuk memadukan antara dimensi sosial, spiritual dan kemanusiaan dalam hal memperkuat landasan nilai-nilai ikatan. Pendekatan reflektif adalah bentuk kegiatan evaluatif dari hati ke hati yang paling mujarab dan mempunyai sebuah efek yang mendasar dan membentuk kesadaran kolektif lintas kader Sehingga secara organisatoris mampu mengambil sebuah peran yang otentik dan sistematis dalam etos kerja intelektual. Dalam penutupnya dari IMM untuk umat dan bangsa. hidup IMM…….Hidup IMM……… Sek jooosss ae. (Saputra)

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

3M dan 3T Untuk Sukses Menjadi Pemimpin

Next Post

Madin Wustho Muhammadiyah Mencorek Adakan Parenting Dan Hipnoterapi

Read next
0
Share