MuhammadiyahLamongan.com -Momen peringatan Hari Tembakau Sedunia (HTTS) tahun ini, dimanfaatkan RS Muhammadiyah Lamongan (RSML) dengan mendeklarasikan kepada publik sebagai kawasan tanpa rokok diseluruh lingkungan RSML tanpa terkecuali, di palataran RS, Deklarasi tersebut dilaksanakan Selasa (31/5) kemarin.
Deklarasi RSML sebagai kawasan tanpa rokok ini sudah melalui proses dan pembahasan panjang. “Selama ini RSML sebetulnya sudah menerapkan kebijakan kawasan tanpa rokok, tapi implementasinya tidaklah mudah dan belum terlaksana seratus persen” ungkap dr. M. Syamsu Dluha A.P., Kabag Pemasaran RSML.
Terbukti masih banyak pengunjung atau masyarakat yang seenaknya merokok di lingkungan luar gedung RSML. Dengan deklarasi pada momentum HTTS ini, RSML bertekat menjadi kawasan tanpa rokok.Ini sekaligus perwujudan melaksanakan regulasi pemerintah, diantaranya Peraturan Pemerintah nomor 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan, dan peraturan bupati Lamongan nomor 11 tahun 2013 yang telah diberlakukan sejak 1 Maret 2013.
“Selain itu berdasarkan fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah merekomendasikan kepada Persyarikatan Muhammadiyah agar berpartisipasi aktif dalam upaya pengendalian tembakau sebagai bagian dari upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan dalam kerangka amar makruf nahi munkar” jelas dr M.Syamsu Dluha A.P.
Namun sekarang ini Dhuha melihat ada kecenderungan perilaku merokok di kalangan generasi muda semakin meningkat, dan yang lebih memprihatinkan anak-anak sudah mulai merokok di usia belia.
Data hasil Riskesdas 2013 menunjukkan, perilaku merokok pada penduduk 15 tahun ke atas cenderung terus meningkat dari 34,2% pada 2007 menjadi 36,3% pada tahun 2013. Kondisi ini merata di seluruh Provinsi.(syauqi)
