MuhammadiyahLamongan.com – Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) German, Sugio, Lamongan resmi dikukuhkan di Masjid Muhammadiyah German pada hari Senin (25/12/2023). Acara pengukuhan berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk tim Musyawarah Ranting (Musyran) dari Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Sugio, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) German, Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) German, serta kader-kader Nasyiatul Aisyiyah PRNA German.
Ketua PRNA German periode 2022-2026, Heni Puspita, menyampaikan rasa terima kasih atas suksesnya acara pengukuhan ini. Dalam sambutannya, Heni memohon dukungan dan doa agar PRNA German mampu menjalankan amanahnya dengan baik. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama dengan seluruh jajaran untuk menjalankan program kerja dengan optimal. “Saya berharap kita semua dapat berkolaborasi dengan baik untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. Mohon dukungan serta doa semoga kami mampu menjalankan amanah ini dengan baik,” ucap Heni.
Ketua PCNA Sugio, Eni Sri Rahayu S.Si, dalam sambutannya menekankan pentingnya motivasi dalam berorganisasi. “Motivasi dapat dibangun mulai dari diri sendiri, dengan semakin sering beramal sholih, kemudian dengan sabar untuk selalu belajar serta semangat dalam berorganisasi seperti halnya di Nasyiatul Aisyiyah,” tambahnya.
Eni juga mengajak kader PRNA German untuk membangun solidaritas dan kompak dalam menghidupkan semangat jihad Fii Sabilillah. Dengan saling mendukung dan bekerja sama, diharapkan seluruh kader dapat aktif dalam kegiatan berNasyiatul Aisyiyah.
Sambutan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) German, Anzar Guntoro, S.Pd, menyoroti pentingnya para kader memegang teguh ideologi Muhammadiyah. Ia menekankan perlunya perubahan yang bertujuan menguatkan gerakan melalui penataan, pemantapan, peningkatan, dan pengembangan.
“Dari setiap permasalahan, kita akan semakin kuat untuk bersatu, tentu dengan langkah-langkah yang konkret. Seperti dalam perumpamaan pohon; jika jadi akar, maka jadilah akar yang kuat, jika jadi pohon, jadilah pohon yang kuat, dan jangan menjadi ulat yang bisa merusak buah dalam pohon,” ungkap Anzar.
Dia juga menegaskan bahwa organisasi harus kuat di segala bidang dengan memegang teguh tauhid sebagai pandangan hidup utama. Tauhid menjadi pondasi utama dalam kehidupan dan seharusnya diimbangi dengan keilmuan yang senantiasa ditekuni dan dipraktikkan.
Acara ini diakhiri dengan harapan agar PRNA German tetap memegang teguh tauhid sebagai pandangan hidup utama dan mampu berkontribusi positif dalam pengembangan Muhammadiyah di German. (*)
Reporter Novita Dwi Nur Hidayah. Editor Fathan Faris Saputro.