MuhammadiyahLamongan.com – “Cara paling efektif untuk menghancurkan kekuatan ummat Islam, khususnya di Indonesia adalah dengan cara merusak aqidah melalui budaya”, demikian tutur Buya Alfis Chaniago ketika mengisi Pengajian Jumat Pagi yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat, 6/10/2017.
Pria kelahiran Sumani, Solok, Sumatera Barat, mengungkapkan fakta bahwa prosentasi pemeluk Islam di Indonesia terus menurun, dari 98 persen menjadi 85 persen.
Anggota Komisi I MUI Pusat ini juga mengungkapkan bahwa penduduk Indonesia lebih banyak menjadi konsumen dan pengekor. Lihatlah begitu mudahnya generasi muda menfigurkan artis-artis luar, selanjutnya meniru gaya berpakaian dan bertingka laku. saksikanlah para pelajar kita, setiap hari menunya gadget. “mau tidur ingat HP, bangun tidur ingat HP. Teknologi telah membius manusia tanpa kreatifitas”, ungkap Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini.
Saatnya Ummat islam bangkit dan sadar, khususnya dimulai dari warga Muhammadiyah. Diantara langka-langkah yang harus dilakukan adalah;
pertama, Perteguh Aqidah-Iman. Bentengi keluarga kita dari pengaruh media sosial, diantaranya gadget. Ciptakan komunikasi lebih intens di keluarga, awasi dan bimbing anak-anak kita di rumah, ciptakan kedisiplinan. Bila perlu, ajang sharing untuk menggunakan HP dengan proposional.
Langkah kedua, perkuat ekonomi jamaah. Hubungan dengan tetangga dengan cara sering-sering silaturrohiim. Mulailah belanja di warung muslim. Dukung mereka untuk membangkitkan ekonomi. Pastikan bahwa tetangga kita tidak ada yang terjerat rentenir. Mereka yang terlilit ekonomi lebih rentang terserang virus aqidah. “Walaupun warung tetangga muslim lebih mahal, insaAllah dengan Ikhlas akan berbuah sedekah”, kata pria yang pernah menjadi penceramah tetap di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) kini MNC Tv tahun 1991 s/d 1997.
Buya menceritakan adanya kesadaran yang sangat tinggi pasca aksi bela Islam di Jakarta jelang Pilgub DKI Jakarta. Seorang pemilik toko dikagetkan kehadiran saudaranya yang mulai belanja di tokonya. Sang adik langsung memeluk saudara tuanya seraya mengatakan, “Kakak, terima kasih telah berkenan membeli di toko kami, ini sangat membantu perekonomian di keluarga kami”, sambil menahan isak tangis
Ketiga, Membangun Akhlak. Penulis Kitab Hadist Indeks dan Syarah ini mengungkapkan bahwa masih banyak perilaku-perilaku akhlak yang belum bisa dijalankan, diantaranya tetang kebersihan. Dia menkisahkan, seorang pemuda di Eropa, yang perokok, pemuda itu membuang abu rokok di kertas yang dia sediakan sendiri, ketika akan membuang puntung rokok, tidak ditemui tempat sampah. Dia terus memegang sampah rokoh itu hingga ditemukannya tempat sampah, dia rela memegang 2 jam. Padahal dia bukan seorang muslim, tapi mampu memaknai hakekat hidup bersih. “Malu rasanya, di sekitar kita muslim membuang sampah seenaknya tanpa rasa berdosa”, kata Buya yang juga penulis Buku, Indeks dan Syarah Hadits sebanyak 7 jilid ini, yang mendapat rekomendasi dari MUI Pusat.
Diakhir, ceramahnya Buya berpesan agar kaum muslim senantiasa menjaga dan menjalankan ajaran Islam dengan sekuat tenaga dan tidak tebang pilih, agar benteng Islam kokoh dan disegani negara lain.
Buya Alfis Chaniago, berada di Lamongan dalam rangka Road Show Dakwah yang dilaksanakan Majelis Tabligh Pimpinan daerah Muhammadiyah Lamongan, tanggal 5-8 Oktober 2017, meliputi cabang Babat, Modo, Laren, Solokuro dan Sugio. (Mohamad Su’ud)