Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

3 PR Besar Ini Disampaikan PCM Modo Ketika Mendampingi Pelaksanaan Musyran Medalem

Muhammadiyahlamongan.com – Tujuh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Modo langsung hadir di tengah lebih dari 200 warga untuk mendampingi pelaksanaan Musyawarah Ranting Muhammadiyah dan Musyawarah Ranting Aisyiyah dari 3 Ranting yang diselenggarakan serentak di gedung MI Muhammadiyah Medalem, kec Modo pada Rabu (13/07) malam.

Selain mendampingi kegiatan Musyran hingga selesai dari 3 ranting yang di jadikan satu kegiatan Salah satu personal PCM Modo, Drs.Tasir, MPd yang merupakan wakil ketua PCM juga memberikan kajian Iftitah.

Dalam Iftitahnya, Tasir memaparkan ada Tiga pekerjaan besar tentang tantangan yang dihadapi Muhammadiyah hari ini dan akan datang.

Dari 3 pekerjaan besar yang mau tidak mau menjadi PR bagi gerakan dakwah Muhammadiyah,  diantaranya yaitu
‘ Pragmatisme’ , Budaya hidup instan, dan hilangnya kebanggaan ber-Islam di masyarakat,” urai Tasir

Mantan anggota KPUD Lamongan ini menganggap 3 hal tersebut sebagai ‘Penyakit dan wabah besar’ . Nilai nilai humanis dan sosial sedikit demi sedikit terkikis, kekuasaan dan uang mengambil dominasi.
Tasir juga memberikan gambaran letak dan peran Muhammadiyah. ” Muhammadiyah harus senantiasa mengedepankan nilai nilai perjuangan dan amal sholeh. Sikap welas asih dan semangat Al-Ma’un, harus dikobarkan ditengah2 masyarakat.”lanjutnya.

“Mari kita tunjukkan, bahwa nilai manusia, bukan sekedar pada harta dan tahta, tapi terletak pada keluhuran akhlak dan ibadah (taqwa) kepada Allah swt,” kata Tasir.

Dalam menghadapinya, Muhammadiyah harus merespon secara cepat, salah satunya adalah dengan menanamkan budaya baca.

Muhammadiyah perlu kerja ekstra mengembalikan citra ini dengan menggalakkan pengajian-pengajian dan selalu memberikan doktrin keislaman, tentu yang mencerahkan dan mencerdaskan. Kita tidak menginginkan islam terasing di tengah tengah masyatakat muslim terbesar di dunia.

Keberadaan Ranting Muhammadiyah di Desa Medalem yang mayoritas warganya adalah warga Muhammadiyah, di harapkan bisa menjadi pioner perubahan yang lebih baik dan maju.

“Ranting Medalem adalah mayoritas Muhammadiyah,  akan lebih mudah menanamkan nilai-nilai Islam,” tambah ketua PCM Modo.

Dalam acara Musyran tersebut, baik Ranting Muhammadiyah maupun Aisyiyah akhirnya berhasil memilih pimpinan baru untuk periode baru 2015-2020. (M.Suud/fadh/red)

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Di Hadapan Ribuan Warga Solokuro, Ketum PP Aisyiyah Serukan Gerakan Nasional Cinta Anak

Next Post

PDPM Sudah Keluarkan Surat Intruksi, Baru 6 Cabang Pemuda Yang Sudah Musycab

Read next
0
Share