MuhammadiyahLamongan.com – Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathan (HW) Lamongan menggelar kegiatan Upgrading Pembina HW se-Kabupaten Lamongan bertempat di SMA Muhammadiyah 1 Babat pada hari Ahad (14/1/2024). Kegiatan tersebut diisi oleh tiga narasumber luar biasa, yaitu Ramanda Aman Suyadi, Ramanda Muhammad Said dan Ramanda Fathurrahim Syuhadi.
Dalam penyampaian materi, Ramanda Aman Suyadi selaku Ketua Umum Kwartir Pusat (Kwarpus) HW menyoroti peran HW dan bagaimana organisasi tersebut dapat menjadi ikon dalam pembentukan karakter siswa untuk menjadi generasi penerus peradaban yang berkemajuan. Sebagai ilustrasi, Ramanda Aman menggunakan botol air merek Aqua dan pompa air merek Sanyo, membandingkannya dengan HW.
Mengambil botol Aqua, Ramanda Aman bertanya kepada para peserta, “Apa merek dari botol yang saya pegang?” Semua peserta dengan kompak menjawab “Aqua.” Kemudian, dengan pertanyaan kedua, “Apa sebutan pompa air yang ada di rumah?” jawaban “Sanyo” pun terdengar serentak.
Ramanda Aman menjelaskan filosofi di balik ilustrasi tersebut, mengibaratkan HW sebagai sebuah ikon dan pilihan prioritas di masyarakat jika memiliki keunikan dan keunggulan dibandingkan dengan yang lainnya. Selanjutnya, ia memberikan instruksi kepada tenaga pendidik di seluruh Lembaga Pendidikan Muhammadiyah untuk menggali dan mengembangkan keunggulan HW serta membuat kurikulum yang dapat mencapai keunikan tersebut.
Ramanda Aman menggambarkan Gerakan Kepanduan HW seperti Soto Lamongan, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. “Jika ada yang dirasa kurang pedas, maka tambahkan cabai. Jika dirasa kurang asin, maka ditambahkan garam. Itulah Gerakan Kepanduan HW, untuk mencetak dan membina karakter siswa agar lulus dengan paripurna,” ungkapnya.
Terkait hal ini, Ramanda Aman menegaskan bahwa pendidikan karakter tidak hanya dapat diperoleh melalui ilmu pengetahuan, melainkan juga melalui kompetensi lain yang diperoleh melalui Gerakan Kepanduan HW.
Ramanda Aman berharap agar lembaga pendidikan Muhammadiyah di masa depan dapat mencetak siswa-siswa dengan berbagai latar belakang untuk menjadi lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat. Implikasinya, HW akan menjadi tolak ukur bagi para orang tua dalam memilih pendidikan terbaik untuk anak-anak mereka. (*)
Reporter Alifatus Zahroh. Editor Fathan Faris Saputro.