MuhammadiyahLamongan.com – Dalam rangkaian agenda Akademi Mubaligh Muhammadiyah (AMM) yang digelar di Masjid Ki Bagus Hadikusumo Universitas Muhammadiyah Lamongan pada Sabtu (8/6/2024), Mochammad Muzaki, seorang aktivis IMM, mengajak untuk bangun dan memberikan peringatan kepada umat.
Menurut Muzaki, para pemuda harus memegang teguh prinsip Islam dan Sunnah Rosulullah dalam seluruh dimensi kehidupan. Delegasi dari Kabupaten Lamongan ini menambahkan pentingnya menjadikan Islam sebagai panduan hidup hingga akhir hayat.
Mengutip surat Al Muzzamil dan Al-Muddatstsir, mahasiswa semester akhir Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammdiyah Lamongan ini mengajak untuk bangkit dari kenyamanan, mengejar ilmu, dan menjadikan Islam sebagai jalan hidup. Ia menyatakan bahwa Islam adalah kebenaran final dan mengajak untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dan menyampaikan risalah kebenaran
Untuk menjadi generasi Muslim yang tangguh, kesadaran dan bangun dari keterpurukan menjadi kunci utama. Serta tidak tergoda dengan pragmatisme sesaat. Ia menekankan pentingnya memiliki tauhid yang kuat, ilmu yang luas, dan menghindari godaan kehidupan dunia.
Ia juga mengajak untuk keluar dari zona nyaman dan terus memberikan peringatan kepada umat agar selamat dan bahagia dengan mengikuti jalan Islam. Ia menegaskan bahwa tugas dakwah harus terus berlanjut, dan metode dakwah harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, agar menjadi solusi nyata dalam problema kehidupan.
Acara Akademi Mubaligh Muhammadiyah merupakan program pelatihan yang digagas oleh Majelis Tabligh PWM Jawa Timur, diikuti oleh beberapa kabupaten di Pantura, termasuk Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Tuban, serta Mojokerto. Acara tersebut berlangsung dari tanggal 7 hingga 9 Juni, dan dibuka oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Prof. Dr. Moch. Sasmito Djati. Turut hadir dalam acara tersebut Rektor dan BPH Universitas Muhammadiyah Lamongan, Pimpinan PDM, Angkatan Muda Muhammadiyah Lamongan, serta undangan khusus perwakilan Kepala AUM Zona Pantura. (*)
Reporter M Roissudin. Editor Fathan Faris Saputro.
