Oleh : Fathurrrahim Syuhadi
Kebangkitan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Lamongan merupakan bagian dari kebangkitan Hizbul Wathan secara Nasional, Seiring dengan perkembangan waktu, maka para pejuang Hizbul Wathan di Lamongan mengalami pergeseran kader. Estafet perjuangan tokoh sepuh dilanjut oleh para kader muda.
Mengingatkan kita bahwa Hizbul Wathan adalah Gerakan Kepanduan dalam Muhammadiyah yang berdiri pada Tahun 1335 H / tanggal 18 Desember 1918 M. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan pernah dibubarkan oleh Tentara Jepang tahun 1942, Atas dorongan Panglima Besar Jendral Soedirman sebelum beliau wafat pada awal tahun 1950 organisasi Pandu Hizbul Wathan dibangkitkan kembali.
Keberadaan Pandu Hizbul Wathan ini pada tahun 1961 sampai 1998 sempat vacum karena berbagai faktor. Gerakan Kepanduan Hizbul wathan dibangkitkan kembali pada tanggal 10 Sya’ban 1420 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18 November 1999 Miladiyah oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan surat keputusan nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya’ban 1420 H / 18 November 1999 M dan dipertegas dengan surat keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H / 2 Februari 2003 untuk waktu yang tidak ditentukan.
Hizbul Wathan sebagai salah satu Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) berfungsi sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah dituntut lebih dinamis dalam mengantisipasi setiap permasalahan dan tuntutan perkembangan zaman. Untuk merealisasikannya, selain kualitas pimpinan dan mekanisme kerja yang rapi, memerlukan program kerja yang antisipatif dengan dunia anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlaq karimah dengan tujuan untuk terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat, dan Bangsa yang bertumpu pada keimanan, ketaqwaan, kepeloporan, rasa kesetiakawanan, kemandirian, dan kejuangan yang dilandasi keikhlasan.
Program pembinaan gerakan kepanduan Hizbul Wathan dititikberatkan pada bidang perkaderan dan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), agar mereka memiliki kualitas tri dimensi, yaitu kader Muhammadiyah, kader umat dan kader bangsa. Sedangkan bidang-bidang lain sebagai penunjang seiring dengan perkaderan tersebut. Dalam pelaksanaannya pembinaan kepanduan Hizbul Wathan bertumpu pada keimanan, ketaqwaan, kepeloporan, rasa kesetiakawanan, kemandirian, dan kejuangan yang dilandasi keikhlasan.
Kebangkitan HW Lamongan. Perkembangan dan kebangkitan Hizbul Wathan Lamongan dimulai seiring dengan kebangkitan HW di Jawa Timur. Kebangkitan HW di Lamongan digagas oleh Ketua Majelis Dikdasmen Mas’udi Ridlwan (alm) dan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Fathurrahim Syuhadi pada tahun 2000. Selanjutnya dikirim kader kader muda untuk mengikuti pelatihan pertama kali “Taruna Melati” di Batu Malang yang diikuti oleh Fathurrahim Syuhadi, M. Said, M. Mukhtar, M. Roziq, Nastain, Shofwan dan Imron Rodli (alm). Untuk pertama kalinya susunan Pimpinan Kwartir Daerah HW Lamongan dibentuk oleh PDM dengan ketua Mas’udi Ridlwan, Sekretaris Yusup Ismail dan Bendahara Masram dibantu M. Hatta, Chudlori, Fathurrahim Syuhadi dan Sutono. Pada periode ini Lamongan ditempati kegiatan Perkemahan Pandu Penghela (SMA/SMK/MA) sejatim di Mantup. Untuk menunjang kegiatan kwarda maka pada periode ini juga dibentuk DKD (Dewan Kerja Daerah) yang sekarang berubah menjadi Dewan Sughli. Pelatihan Jaya Melati Satu untuk para kepala sekolah/madrasah dan Pembina digalakkan, begitu juga dengan kegiatan Perkemahan Besar tingkat SD/MI dan MTs/SMP.
Musyawarah Daerah Pertama pada tanggal 24-25 Sya’ban 1427 H bertepatan tanggal 16-17 September 2006 di Lamongan berhasil memilih ketua dan anggota formatur serta merumuskan program kerja periode Musyda I – II. Pada Musyda Pertama ini terpilih Fathurrahim Syuhadi sebagai Ketua dengan didampingi Yusup Ismail Sebagai Sekretaris dan Malikan Saputra sebagai Bendahara. Kegiatan yang nampak pada periode ini adalah perkaderan untuk para pelatih yakni Jaya Melati Satu dan adanya kegiatan Jambore Pengenal (SMP/MTs), Jambore Penghela (SMA/MA/SMK) dan CPA (Ceria Pandu Athfal) untuk tingkat SD/MI. Terbentuknya Dewan Sughli dan P2HW sebagai pelaksana kegiatan. Pada periode ini telah dibangkitkan Kwartir Cabang dan kelengkapan Pimpinannya. Adapun Kwarcab yang telah terbentuk yaitu Paciran, Brondong, Solokuro, Laren, Babat, Sekaran, Karanggeneng, Sukodadi, Mantup, Sambeng, Modo, Kedungpring dan Pucuk.
Musyawarah Daerah Kedua diselenggarakan pada tanggal 25-26 Shafar 1435 H bertepatan tanggal 28 – 29 Desember 2013 H di Babat telah memilih ketua dan anggota formatur serta merumuskan program kerja periode Musyda II-III. Terpilih sebagai Ketua Fathurrahim Syuhadi, Sekretaris M. Sande Ariawan dan bendahara Malikan Saputra.
Sebentar lagi Musyawarah Daerah ketiga akan segera dilaksanakan, Regenerasi harus berjalan secara simultan. Para kader HW harus siap memikul istafet kepemimpinan Kwarda Lamongan. Tentu dibutuhkan para pemimpin HW yang kreatif dan suka tantangan. Siapa pun kader yang terpilih harus kita dukung .