Muhammadiyah Lamongan Berkemajuan

Ngaji Bisnis Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan, Optimis Kembangkan 5 Sektor Ekonomi

seminar ekonomiMuhammadiyahLamongan.com – Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Lamongan adakan kegiatan Ngaji Bisnis dan Temu Saudagar Muhammadiyah se-Kabupaten Lamongan (20/08) bertempat di Aula Stikes Muhammadiyah Lamongan.

Dalam sambutanya H. Kasdari mewaliki Majelis Ekonomi dan kewirausahaan menyatakan ada 5 program unggulan yang direncanakan, pertama pengembangan bisnis di bidang Ritel, seperti pengembangan surya mart yang sudah berjalan dan berkembang. “nantinya sector itu akan di kembangkan menjadi usaha di setiap ranting” tegasnya

Kedua, pengembangan di sector bahan bakar minyak, nantinya akan dikembangkan pangkalan-pangkalan SPBU dan SPBE milik muhammadiyah.

Ketiga, pengembangan disektor keuangan, pengoptimlan dan realisasi bank syariah serta koperasi milik muhammadiyah yang saat ini sudah dalam perumusan dengan mengacu yang sudah ada.

Keempat, dibidan natural dan herbal, pengembangannya dimulai dengan budidaya cacing, ikan kotok, belut dan lainya, juga tidak menutup kemungkinan sector kreatif yang lain.

Kelima, ini menjadi yang sangat penting yakni pengoptimalan ekonomi kerakyatan, realisasi dalam program ini nantinya adalah dengan cara melakukan pelatihan dan pendampingan pengembangan ekonomi kreatif yang sesuai dengan kemampuan dan SDM warga muhammadiyah.

Program-program tersebut diharapkan berjalan dengan maksimal dan berdampak terhadap perkembangan ekonomi warga Muhammadiyah dan bangsa Indonesia.

Menyikapi hal tersebut KH. Shodikin, M.Pd, Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lamongan, mengungkapakan bahwa kegiatan ini intinya adalah ngajak sugeh bareng-bareng.

Salah satu factor yang menyebabkan umat muslim selama berabad-abad tertinggal adalah karena adanya pemahaman agama yang baru secara tekstual belum kontekstual, Ungkap KH. Shodikin, M.Pd

Kenapa umat selain islam mampu maju dibidang ekonomi, teknologi, kesehatan dan bidang yang lain, karena mereka mampu membaca teks, dan konteks, “intinya al-Qur’an harus didialogkan dengan realitas kehidupan, dari situ permasalahan keduniaan akan mampu terpecahkan” Lanjut KH. Shodikin, M.Pd. sehingga terwujudlah negeri yang baldatun thoiyibatun warabbun ghofur, karena banyak umat non muslim yang mengkaji al-Qur’an untuk ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Acara tersebut diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari pengusaha muhammadiyah se-Kabupaten Lamongan. (Ali)

0
Share this article
Shareable URL
Prev Post

Non Mainstream Solusi Pengkaderan Kekinian

Next Post

Kaya Bukan Hal Yang Menarik Buat Pengusaha

Read next
0
Share