Oleh : Fathurrahim Syuhadi
[ Ketua MPK PDM Lamongan ]
Kabar sangat menggembirakan. Sebanyak 59 wanita muda Lamongan yang rata-rata sudah berkeluarga dan berputra selama dua hari, yakni tanggal 11-12 Desember 2016 meninggalkan rumah. Ratusan kilometer ditempuh untuk menuju medan perjuangan mengikuti Musyawarah Wilayah XI Nasyiatul Aisyiyah di Banyuwangi.
Tentu keberangkatan mereka adalah seijin keluarga atau suaminya, bahkan putra putrinya. Tanpa adanya kerjasama yang baik antara suami dan istri, mustahillah para pejuang wanita muda “Nasyiah” ini sampai di Banyuwangi dengan agenda inti musyawarah.
Bahkan sebagaian dari mereka membawa putra-putrinya yang masih kecil. Tentu mengajak putra putrinya, bukanlah halangan untuk mengikuti musywil. Bahkan ini merupakan pengkaderan sejak dini.
Hanya para suami yang berhati “perjuangan” yang mampu melepas istrinya untuk berdakwah di komunitasnya berhari-hari dan bahkan jauh dari rumah. Untuk itu, tentu kita harus mengacungkan jempol dua kepada para suami yang berhati “Nasyiah” ini. Karena tidak semua suami bisa.
Kendala yang sering dijumpai para aktifis muda perempuan adalah seringnya kurang mendapat dukungan dalam berdakwah dari para suaminya. Sehingga tidak sedikit para aktifis perempuan muda yang berasal dari IPM, IMM atau HW akhirnya mandek jegrek menjadi aktifis karena tidak mendapat dukungan suami.
Berbahagialah para aktifis muda Nasyiatul Aisyiyah yang mempunyai dukungan penuh dari para suami. Sehingga dapat melaksanakan aktifitas dakwah berhari-hari, bahkan jauh dari rumah.
Selamat bermusyawarah. Perjuangankan advokasi perempuan, anak dan kesehatan remaja di Musywil XI di Banyuwangi. Semoga Nasyiatul Aisyiyah Lamongan semakin berkibar. Kader muda perempuan tumbuh subur di mana-mana.
Nasyiah yang bersimbul padi. Terdidik tiap hari. Kemuliaan Islam dicari. Bekerja digemari. Nasyiah yang bersimbul padi. Simbul kumpulan putri. Hidup berdiri, rahmad Allahku memberi. Bersatu di dalam Nasyiah. Dari putri Aisyiyah. Simbulnya padi berbahagia. Umat seluruh dunia.