MuhammadiyahLamongan.com – Dalam membangun gerakan Muhammadiyah diperlukan modal tauhid dan spiritual agar manusia memiliki kekuatan dan stamina spiritual. Pemahaman terhadap tauhid dan seperitualitas dalam gerakan Muhammadiyah sangat penting dilakukan. Perbarui iman kalian dengan pernyataan kalimat tauhid lailahaillah.
Kalimat tauhid terdiri dari 24 huruf demikian disampaikan Piet Hizbullah Khaidir saat Kajian Rutin AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah), Jum’at (14/4). Bertempat di Halaman Parkir Gedung Dakwah Muhammadiyah Lamongan.
Menurut, Piet sesuai dengan jumlah huruf kalimat tauhid ada 24. Ia menjelaskan, sesuai dengan jumlah hurufnya bertauhid harus 24 jam. Jangan bertauhid hanya satu jam, satu jam kemudian tidak.
“Membangun gerakan bermuhammadiyah harus berlandaskan tauhid. Tauhid landasan dasarnya ialah hati”, tambah manta Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode 2001-2003 ini.
Lebih lanjut, Piet mengungkapkan hati mempunyai pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan akal. Pasalnya, dalam ilmu psikologi hati mempunyai peranan mengetahuan hingga 88 persen dibandingkan akal hanya mencapai 12 persen saja.
“Dalam sebuah gerakan bermuhammadiyah, akal punya peranan penting sebagai dasar gerakan. Namun, akal lebih bersifat untuk menganalisa. Selain itu, akal lebih bersifat rasio instrumental atau bersifat pertimbangan untung rugi. Saat dalam gerakan pertimbanganya hanya untung dan rugi maka yang ada gerakanya tidak konsisten “.
Lain halnya dengan itu, dalam sebuah gerakan bermuhammadiyah, hati sebagai dasar gerakan menjadi sangat penting sekali. Pasalnya, gerakan yang didasari dengan hati bersifat dengan rasa ikhlas dan rasa senang. Saat pengetahuan hati menjadi dasar maka bermuhammadiyah bisa istiqomah atau konsisten, Pungkasnya.
Kajian kali ini, diiuti sebanyak 40 orang dari kader Pemuda Muhammadiyah, Nasyi’atul ‘Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah , Hizbul Wathan dan Tapak Suci Lamongan.(red)